Idul Adha 2020
Cerita Jemaah yang Tunaikan Haji 2020 di Tengah Pandemi: Rasanya Seperti Mimpi
Ibadah Haji 2020 benar-benar dimulai sejak Rabu (29/7/2020), beberapa dari seribu jemaah mengungkapkan perasannya bisa menjalankannya tahun ini.
Penulis:
Ika Nur Cahyani
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Ibadah Haji 2020 benar-benar dimulai sejak Rabu (29/7/2020).
Tahun ini hanya 1.000 jemaah yang diizinkan untuk menjalankan ibadah haji karena risiko pandemi Covid-19.
Sebanyak 70 persen persen dari total jemaah merupakan ekspatriat, atau warga asing yang sudah tinggal di Arab Saudi.
Adapun yang terpilih untuk bisa menjalani ibadah Haji berusia antara 20 hingga 50 tahun.
Baca: Haji 2020 Terapkan Protokol Kesehatan Ketat, Pemerintah Saudi Rutin Tes Gejala Covid-19 pada Jamaah
Baca: Foto-foto Dramatis Pelaksanaan Haji 2020, Jamaah Wajib Kenakan Masker dan Berjaga Jarak

Di hari pertama, para jemaah mulai berjalan ke Masjidil Haram di Mekah untuk melaksanakan tawaf, mengelilingi Ka'bah.
"Ini adalah perasaan yang tak terlukiskan," kata seorang jemaah, Mohamed Ibrahim (43), teknisi listrik dari Mesir yang tinggal di Madinah.
"Rasanya seperti mimpi," ujar Ibrahim, dikutip dari Arab News.
Tampak polisi wanita bergabung dengan kepolisian Mekah pada musim haji kali ini.
"Ini adalah sumber kebanggaan dan kebahagiaan bagi kami," kata seorang polisi wanita, Afnan Abu Hussein.
Lantaran ini merupakan kali pertama polisi wanita bertugas sejak diizinkan pada 2019 silam.
Seorang jemaah asal Makedonia, Hamide Halimi, mengaku senang karena kali ini bisa mendekati Ka'bah.
Halimi sebelumnya pernah melaksanakan umrah, namun ramainya kerumunan membuat dia hanya bisa mengelilingi Ka'bah dari lantai atas.

Baca: Sejarah Baru, Tahun Ini Kain Kiswah Kakbah Baru Dinaikan 3 Meter Di Awal Bulan Haji
Baca: Arab Saudi Bakal Denda Rp38 Juta Pada Pendatang yang Masuk Makkah Tanpa Izin Selama Musim Haji
Sehingga dia tidak percaya tahun ini bisa amat berdekatan dengan bangunan suci itu.
"Itu adalah momen nyata bahwa saya tidak pernah bisa membayangkan terjadi," katanya.
Masih di hari yang sama, para jemaah kembali ke Mina.
Kemudian esoknya, Kamis (30/7/2020), para jemaah menuju Padang Arafah untuk menjalankan wukuf, berdiam diri pada waktu tergelincirnya matahari di tanggal 9 Dzulhijah.
Ammar Khaled (29) jemaah asal India yang lahir dan besar di Arab Saudi mengaku sendiri melaksanakan haji tahun ini.
Namun dia mengatakan akan berdoa untuk orang-orang yang dicintainya.
"Kata-kata tidak cukup untuk menjelaskan betapa aku merasa diberkati," katanya.
Jemaah Haji Dicek Gejala Covid-19 secara Rutin
Otoritas Arab Saudi menerapkan protokol pencegahan Covid-19 yang ketat di putaran pertama Haji 2020.
"Semua tindakan dan rencana yang diperlukan telah dilaksanakan untuk memastikan keamanan para jemaah haji, termasuk protokol yang sejalan dengan praktik internasional," kata juru bicara Kementerian Kesehatan, Mohammed Al-Abd Al-Ali, Rabu (29/7/2020).
Para jemaah akan dicek gejala Covid-19 dan tanda-tanda lainnya beberapa kali setiap hari secara rutin, sebagaimana laporan Arab News.
Jika terdapat tanda-tanda infeksi, otoritas akan mengisolasi jemaah dan merawatnya.
Baca: Foto-foto Dramatis Pelaksanaan Haji 2020, Jamaah Wajib Kenakan Masker dan Berjaga Jarak
Baca: 11 Ibu Hamil di Surabaya Positif Covid-19, Jalani Isolasi di Asrama Haji Sukolilo

Selain itu, juga menjauhkan dari jemaah lainnya untuk menghindari penularan.
Al-Ali mengatakan enam rumah sakit tersedia untuk merawat jemaah, satu diantaranya adalah rumah sakit keliling.
Selain itu ada 51 klinik, 62 tim pengawas lapangan, 200 ambulans, dan 8.000 tenaga medis profesional.
Haji tahun ini dimulai pada Selasa (28/7/2020) hingga Minggu (2/7/2020).
Pemerintah Saudi membatasi jumlah jemaah bagi ekspatriat dan warga sipil untuk mencegah penyebaran virus corona.
Pengusaha Travel Merugi
Batasan Haji 2020 menyebabkan para pengusaha travel dan pemasok hewan kurban di Arab Saudi merugi.
"Biasanya dua atau tiga bulan sebelum haji saya dan para sopir menghasilkan cukup uang untuk bertahan selama sisa tahun ini."
"Tapi sekarang tidak ada apa-apa," kata pengusaha taksi di dekat Masjidil Haram, Sajjad Malik, dikutip dari BBC.
Sepinya jemaah dan ketatnya batasan dari negara membuatnya kehilangan pelanggan dan tak bisa menggaji.
Seorang sopir di perusahaannya, Samiur Rahman, mengirim video suasana sepi jalanan Mekah.
Jalan yang setiap tahun dipenuhi lautan jemaah, kini kosong dan sepi.
Sajjad bahkan menangkap kumpulan merpati yang mengisi kelengangan jalan itu.
Baca: Denda Minimal Rp 39 Juta dan Penjara 15 Hari untuk Penyelundup Jemaah Haji
Baca: Kemenag: 1.390 Jemaah Haji Sudah Ajukan Pengembalian Setoran Pelunasan Biaya Perjalanan Haji

"Pengemudi saya tidak punya makanan dan sekarang mereka tidur berempat atau berlima per kamar, di kamar yang berkapasitas dua orang," kata Sajjad.
Ditanya apakah menerima bantuan dari pemerintah, Sajjad mengaku hanya bertahan dengan uang tabungannya.
Menurutnya banyak orang yang kehilangan pekerjaan di Arab Saudi karena pembatasan jemaah haji tahun ini.
Menurut laporan CNN, Arab Saudi memiliki jumlah kasus infeksi Covid-19 tertinggi di dataran Arab.
Worldometers pada Kamis (30/7/2020) mencatat 272.590 kasus infeksi.
Adapun jumlah korban jiwa mencapai 2.816 dan pasien yang sembuh sebanyak 228.569.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)