Haji 2025
Menag RI dan Menhaj Saudi Bahas Tiga Hal Ini untuk Tingkatkan Layanan Jemaah Haji 2025
Menag Nasaruddin Umar bertemu dengan Menteri Haji dan Umrah Tawfiq F Al Rabiah, ada tiga hal yang dibahas soal upaya meningkatkan layanan haji 2025.
Terkait info pembatasan usia 90 tahun ke atas, Menag berharap yang dijadikan patokan bukan usia, tapi syarat istithaah.
Sebab, banyak juga jemaah dengan usia 90 tahun ke atas tapi kondisi fisiknya sehat dan mampu beraktivitas.
2. Menag melobi Menhaj Saudi agar para petugas dibebaskan dari biaya masuk Masyair (Arafah-Muzdalifah-Mina)
Ketentuan ini kabarnya akan diberlakukan Saudi pada musim haji 1446 H.
"Kami sampaikan itu kalau bisa kita free of charge seperti tahun lalu," kata Menag.
Baca juga: Saudi Waspadai Panas Ekstrem pada Musim Haji 2025
3. Menag menyampaikan skema Tanazul kepada Menteri Haji Saudi
Dijelaskan Menag, skema Tanazul adalah memberi kesempatan kepada jemaah yang tinggal di sekitar Jamarat, untuk kembali ke hotelnya (tidak menempati tenda di Mina), saat fase Mabit.
Nantinya, mereka akan mengambil kesempatan Mabit di area sekitar jamarat.
Setelah itu, mereka kembali ke hotel masing-masing untuk beristirahat.
"Skema ini akan mengurangi kepadatan di Mina. Jumlah jemaah haji Indonesia sangat banyak dan skema ini dirasa akan berpengaruh dalam mengurangi kepadatan," ucap Menag.
Menag menambahkan bahwa banyak negara yang menilai manajemen penyelenggaraan haji Indonesia sangat baik.
Untuk itu, banyak negara yang datang untuk belajar bagaimana memanage haji di Indonesia.
"Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Arab Saudi karena telah merancang program perhajian dengan sangat baik. Saya kira ini juga menjadi obsesi pemerintah Indonesia agar penyelenggaraan haji tahun ini lebih baik dari sebelumnya," ungkap Menag.
(Tribunnews.com/Latifah)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.