Ibadah Haji 2025
Penyelenggaraan Ibadah Haji 2025, Menteri Agama: Jangan Ada Pihak Cawe Cawe yang Bukan Urusannya
Menteri Agama Nasaruddin Umar memberikan peringatan keras kepada jajarannya untuk menjauhi penyelewengan dalam penyelenggaraan ibadah haji.
Penulis:
Fahdi Fahlevi
Editor:
Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Agama Nasaruddin Umar memberikan peringatan keras kepada jajarannya untuk menjauhi penyelewengan dalam penyelenggaraan ibadah haji.
Hal tersebut diungkapkan Nasaruddin dalam wawancara eksklusif dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra di Kantor Tribun Network, Jakarta, Selasa (28/1/2024).
Baca juga: Biaya Haji Turun, Menteri Agama Pastikan Kualitas Layanan Jemaah Tidak Menurun
"Di internal kita di Kementerian Agama juga, saya minta kepada Dirjen PHU itu betul-betul jangan ada pihak yang cawe cawe yang bukan urusannya lah," ujar Nasaruddin.
Nasaruddin meminta agar jajarannya tidak bermain-main dengan upaya jemaah beribadah.
Menurutnya, ibadah haji tidak hanya dilakukan oleh orang dari golongan menengah ke atas, namun juga masyarakat miskin.
"Saya minta tegas siapapun, jangan ada yang bermain di tengah keringatnya orang miskin. Karena jamaah haji ini kan orang miskin banyak loh Pak. Ada penjual sayur nabung sampai puluhan tahun bisa terkumpul. ONH-nya itu. Jadi bukan semua orang kaya tuh naik haji," jelasnya.
Imam Besar Masjid Istiqlal ini mengatakan jajaran Kemenag tidak boleh mengharapkan keuntungan dari penyelenggaraan ibadah haji.
"Masa kita tiba-tiba memperoleh keuntungan besar di tengah keringatnya orang lain, saya ingatkan kepada staf kami ya, hati-hati," katanya.
Baca juga: BPKH Kelola Dana Haji Rp 171 Triliun, Nilai Manfaat Tumbuh Positif
NAsaruddin mengungkapkan banyak kasus kecurangan yang berakhir dengan kemalangan bagi pelakunya.
Hal ini, kata Nasaruddin, pernah terjadi di luar negeri dan di dalam negeri.
"Saya baca banyak buku, penyelenggaraan haji di Turki, di Mesir, di beberapa negara yang mencoba curang, yang mencoba mengeksploitasi keringatnya orang lain, itu berakhir dengan sangat menyedihkan," ungkap Nasaruddin.
"Saya kira tidak terkecuali juga di Indonesia. Banyak contoh kan, ada pengelola jamaah haji, tapi ya, kita harus jujur lah. Dan jangan bermain-main dengan keringatnya orang miskin, sebab Tuhan nanti akan tersinggung," tambahnya.
Pada musim haji 2025, Indonesia mendapatkan kuota haji sebanyak 221.000 jemaah.
Kuota ini terdiri dari dua kategori, yaitu kategori khusus dan kategori reguler.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.