Ibadah Haji 2025
Itjen Kemenag Kawal Haji 2025, Awasi Penyediaan Layanan Jemaah mulai Dalam Negeri hingga ke Arab
Plt. Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Agama (Kemenag), Faisal Ali Hasyim, menyatakan sedang fokus mengawal penyelenggaraan ibadah haji 2025.
Penulis:
Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Plt. Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Agama (Kemenag), Faisal Ali Hasyim, menyatakan saat ini sedang fokus mengawal penyelenggaraan ibadah haji tahun 1446H/2025M.
Faisal mengatakan, penyelenggaraan haji merupakan gawe akbar pemerintah Indonesia, khususnya Kementerian Agama.
Baca juga: Kemenag Sebut 152.090 Jemaah Reguler Sudah Lunasi Biaya Haji, 74,80 Persen Kuota Terisi
Kesuksesan penyelenggaraan haji juga bagian dari target Program Asta Prioritas Kemenag 2025-2029, sehingga penyelenggaraannya harus dipastikan benar-benar berjalan lancar, aman dan nyaman bagi para jemaah.
"Untuk menjaga akuntabilitas penyelenggaraan haji kami telah melakukan pendampingan terhadap penyediaan layanan haji di Arab Saudi, mulai dari katering, akomodasi, transportasi, dan Armuzna," jelas Faisal saat eMdia Gathering bertajuk Buka Puasa Bersama dan Ngobrol Penuh Inspirasi bersama insan pewarta di kantor Itjen Kemenag, Cipete, Jakarta Selatan pada Rabu (11/3/2025).
Faisal menambahkan, pengawasan proses penyelenggaraan ibadah haji tidak hanya dilakukan di luar negeri saja, namun sejak proses di dalam negeri juga sudah dikawal.
Baca juga: Ayam Broast hingga Puding Jadi Menu Terakhir Jemaah, 2 Ahli Gizi Pantau Katering Haji
Pengawasan yang dilakukan misalnya penyediaan fasilitas dan layanan bagi para jemaah. Kemudian pengawasan soal pengisian kuota dan lainnya.
Tidak hanya itu, Faisal mengungkapkan bahwa pendampingan juga dilakukan pada saat negosiasi biaya penerbangan, pengadaan gelang hingga pengadaan asuransi untuk jemaah.

"Pengawasan kami berfokus pada risiko yang mengancam kegagalan penyelenggaraan ibadah haji. Di tahun ini kami fokus mengawal layanan mulai dari pengisian kuota dengan melakukan reviu terhadap penggabungan mahram maupun pendamping lansia dan disabilitas," tegasnya.
Menurut Faisal layanan di dalam negeri seperti di Asrama Haji Embarkasi juga menentukan kepuasan jemaah terhadap pelayanan haji.
Baca juga: Jumlah Jemaah Haji Terbesar di Dunia, Indonesia Akan Dapat Perlakuan Khusus dari Arab Saudi
"Kami juga akan mengawal layanan di Asrama Haji Embarkasi, karena itu adalah pintu masuk sebelum jemaah menerima layanan di Arab Saudi, jadi kita akan mendorong agar jemaah mendapatkan layanan terbaik, sekali lagi fokusnya jemaah puas," lanjutnya.
Dikatakan Faisal, penyelenggaraan haji 1446H/2025 M adalah "haji wadha" atau haji terakhir yang dikelola Kemenag, maka harus menjadi legacy yang baik untuk kemudian dilanjutkan oleh Badan Penyelenggaraan Haji.
Tentang pengelolan haji terakhir di lembaga ini pernah disampaikan Menag saat Launching Asta Protas Kemenag Berdampak di Auditorium HM Rasjidi, Jakarta, Kamis (6/3/2025) lalu.
"Haji 2025 kemungkinan menjadi haji terakhir dikelola Kemenag. Karenanya, haji tahun ini harus jadi legacy dengan memberikan layanan terbaik untuk jemaah haji Indonesia," pungkasnya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.