Jumat, 5 September 2025

Ibadah Haji 2025

Kejar Ibadah Umrah Sunnah hingga 23 Kali, Jemaah Kelelahan dan Diinfus Jelang Puncak Ibadah Haji

Jemaah haji diminta menghemat tenaga, tidak melakukan ibadah sunah berlebihan seperti umrah berkali-kali sebelum wukuf di Arafah sat puncak haji. 

|
Tribunnews.com/ Dewi Agustina
UMRAH - Suasana jemaah haji melaksanakan umrah wajib di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Minggu (11/5/2025) sore. 

TRIBUNNEWS.COM,EMAKKAH - Jemaah haji diminta menghemat tenaga, tidak melakukan ibadah sunah berlebihan seperti umrah berkali-kali sebelum wukuf di Arafah sat puncak haji

Umrah sunah masih banyak dilakukan jamaah demi memanfaatkan waktu menunggu puncak ibadah haji di Arafah.

Baca juga: Satu Lagi Calon Jemaah Haji Indonesia Meninggal di Pesawat

Umrah sunah ini dilakukan baik untuk diri sendiri maupun ibadah umrahnya diniatkan untuk orang lain termasuk keluarga.

Namun jika tidak diukur dengan kesehatan jemaah dikhawatirkan bisa memengaruhi kondisi tubuh.

Mustasyar Dini (penasihat agama), Dr Indo Satalia mengingatkan hal ini kepada jemaah haji.

Baca juga: Arab Saudi Semprit Indonesia karena Banyak Jemaah Haji Ilegal Mencoba ke Makkah dengan Visa Ziarah


Ia bercerita, ada kejadian seorang jemaah berulangkali bahkan sampai lebih dari 20 kali melakukan ibadah sunah Umrah ke Masjidil Haram, namun mengabaikan kondisi tubuhnya. 

Akibatnya, sang jemaah kelelahan dan harus diinfus demi memulihkan kondisinya jelang wukuf. 

“Ada kejadian, jemaah haji ambil umrah sunnah hingga 23 kali saat tiba di Makkah. Namun saat puncak haji di Arafah, jamaah bersangkutan malah diinfus di rumah sakit karena kecapekan. Jangan sampai terjadi pada Anda,” kata Indo Satalia saat manasik bimbingan haji di Hotel Hotel Safwat Almifad, Misfalah, Makkah, Senin (19/5/2025).

Ia mengingatkan jika ibadah Haji adalah rukun Islam kelima dan mayoritas Umat Muslim hanya mendapat kesempatan sekali seumur hidup. 

“Jadi manfaatkan momentum haji ini dengan baik. Salah satunya mempersiapkan fisik terutama untuk ibadah puncak di Arafah,” tambah Indo Santalia yang juga Rektor Universitas As’adiyah (Unisad) Sengkang, Wajo, Sulsel ini.

Pembimbing Ibadah (Bimbad) Sektor 9 Daker Makkah, Najamuddin Umar, meminta jamaah khususnya jamaah lanjut usia tidak meniru jamaah yang masih muda. 

“Untuk jemaah lansia, jaga kesehatan. Jangan paksakan diri ke Masjidil Haram. Salat 5 waktu di musollah hotel juga pahalanya setara salat di Masjidil Haram. Intinya, fisik dijaga dan bersiap hadapi puncak haji di Arafah,” kata pegawai Kemenag Sulbar ini.


Sesuai dengan aturan baru Kemenag RI, jamaah haji reguler yang sudah menunaikan ibadah haji, nanti bisa mendaftar lagi sepuluh tahun kemudian.

“Jadi manfaatkan momentum haji ini untuk beribadah. Dan puncak ibadah haji adalah Arafah,” kata Rektor Universitas Asadiyah Sengkang Kabupaten Wajo ini.

Indo Santalia meminta jamaah haji yang mayoritas dari Sumenep Jawa Timur menjaga kesehatan fisik terutama setelah umrah wajib di Makkah. “Kalau sudah merasa kecapekan jangan dipaksakan ibadah di Masjidil Haram. Ingat Bapak-Ibu, kita sekarang di tahapan pra Armuzna, belum sampai puncak haji di Arafah,” ujarnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan