Ibadah Haji 2025
Suhu Makkah dan Madinah Capai 45 Derajat Celsius, Awas Dehidrasi, Jemaah Haji Diminta Sering Minum
Cuaca panas ekstrem di Arab Saudi semakin panas dengan kelembaban udara di bawah 30 persen berdampak kepada permasalahan kesehatan jemaah haji.
Penulis:
Aisyah Nursyamsi
Editor:
Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berdasarkan data real time Tim Sanitasi dan Pengamanan Pangan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) suhu udara di Makkah dan Madinah capai kisaran 41 – 45 derajat celsius.
Baca juga: 111.300 Jemaah Haji Indonesia Sudah Sampai di Makkah Arab Saudi
Cuaca panas ekstrem di Arab Saudi terasa semakin panas dengan kelembaban udara yang rendah di bawah 30 persen.
Kondisi ini nyatanya dapat berdampak kepada permasalahan kesehatan jemaah haji.
Diantaranya dehidrasi dan kelelahan yang dapat memicu kejadian akut penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes, gagal jantung dan penyakit paru kronis.
Baca juga: Jemaah Haji Indonesia Dilarang Lakukan Penyembelihan Hewan untuk Pembayaran Dam di RPH Kota Makkah
“Di tengah tantangan cuaca ekstrem di Arab Saudi, dengan suhu tinggi dan potensi dehidrasi, kami meminta para jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi terjadinya kondisi kesehatan akut, maupun memperburuk penyakit kronis yang sudah ada," imbau Kepala Bidang Kesehatan (Kabid) PPIH Arab Saudi dr. Mohammad Imran, MKM, Selasa (20/5/2025).

Selain itu, dr Imran juga mengimbau pada petugas kesehatan haji untuk terus mengingatkan jemaah menjaga kondisi tubuh secara optimal, memastikan asupan cairan yang cukup selama berada di Tanah Suci.
Ia pun menjelaskan bahwa cuaca panas dapat dengan cepat memicu masalah kesehatan akut seperti heatstroke, dehidrasi berat, dan kelelahan ekstrem.
Baca juga: Seluruh Jemaah Haji yang Terpisah Rombongan Sudah Diberangkatkan dari Madinah ke Makkah
Selain itu, kondisi ini juga berpotensi memperburuk penyakit kronis yang diderita jemaah, seperti penyakit jantung, diabetes, dan gangguan pernapasan.
Data KKHI, baik Daerah Kerja (Daker) Madinah maupun Makkah, mencatat data pelayanan kesehatan kloter hingga tanggal 19 Mei 2025 terdapat 25.189 orang jemaah yang dirawat jalan.
Tiga kasus penyakit terbanyak adalah ISPA, hipertensi, dan myalgia.
Sedangkan, untuk pelayanan rujukan ke RS Arab Saudi (RSAS) terdokumentasi sebanyak 302 jemaah yang dirawat inap dengan tiga kasus terbanyak adalah pneumonia, hipertensi, dan diabetes.
Pihaknya juga menekankan kepada jemaah untuk selalu memantau kondisi tubuhnya.
Jangan sampai memaksakan diri dalam beraktivitas, terutama di bawah terik matahari.
"Gunakan masker saat berada di luar ruangan dan keramaian. Istirahat yang cukup dan segera melaporkan serta memeriksakan diri ke petugas kesehatan haji maupun pos kesehatan yang ada jika merasa tidak sehat adalah kunci,” tegas dr Imran.
Kabid Kesehatan tersebut juga menyarankan agar jemaah minum air secara teratur meskipun tidak merasa haus.
“Dehidrasi bisa datang dengan cepat dan menimbulkan berbagai masalah kesehatan serius. Bawa selalu botol air minum dan isi ulang sesering mungkin,” pungkasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.