Ibadah Haji 2025
Kisah Penghubung Jemaah Haji, Kepiawaian Melobi Lancarkan Pendorongan Jemaah Lansia
Muhammad Yusuf, penghubung jemaah haji di Jeddah, lancarkan komunikasi dan bantu jemaah lansia agar pelayanan lebih cepat dan tepat.
Penulis:
Dewi Agustina
Editor:
Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, ARAB SAUDI - Wajah dan perawakannya sekilas mirip seperti warga lokal Arab Saudi.
Apalagi saat dia tengah berbincang menggunakan bahasa Arab dengan pegawai Al Wukalla di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah.
Al Wukalla adalah perusahaan di Arab Saudi yang mengkhususkan diri dalam bertemu dan menyambut jemaah haji dari seluruh dunia di berbagai pelabuhan yaitu bandara, pelabuhan laut, dan pelabuhan darat.
Kemampuannya berbahasa Arab hingga melobi memperlancar jalannya proses pergerakan jemaah haji sejak mendarat di Bandara Jeddah hingga menuju Kota Makkah.
Baca juga: Jemaah Haji Indonesia Dilaporkan Terpapar Pneumonia, Komisi IX DPR Minta Perketat Protokol Kesehatan
Namanya Muhammad Yusuf Bahar. Dia warga asli Indonesia. Ibunya berasal dari Petamburan Jakarta dan ayahnya dari Surabaya. Pria kelahiran 35 tahun ini lahir dan besar di tanah Arab.
Itulah sebabnya bahasa Arab baginya bukanlah hal yang sulit.
Sejak penyelenggaraan ibadah haji 2025 awal Mei lalu, Yusuf terlibat aktif sebagai Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) atau petugas haji.
Dia berperan sebagai penghubung. Sebagai seorang penghubung, Yusuf punya andil besar untuk menghubungkan jemaah Indonesia dengan Arab Saudi.
Sebab masih banyak orang Indonesia yang belum fasih berbahasa Arab. Jumat (23/5) siang itu Yusuf bersama petugas haji dari Sektor 3 Bandara sempat beradu argumen dengan pihak Al Wukalla saat ada jemaah haji lansia dari Kloter SUB 71 'tertinggal' bus rombongan kloternya.
Pihak Wukalla menyarankan agar jemaah yang didampingi seorang dokter itu dibawa ke hotel dengan bus dari Kloter SUB 72.
Diketahui Kloter 71 dan Kloter 72 mendarat di Bandara Jeddah dalam waktu berdekatan. Kloter SUB 71 dengan nomor penerbangan SV-5471 mendarat pukul 09.00 WAS.
Sementara Kloter SUB 72 dengan nomor penerbangan SV-5773 mendarat pukul 10.00 WAS.
Kedua kloter ini sama-sama membawa 376 jemaah, ditambah 1 TPHI, 1 TPIHI dan 2 TKHI, sehingga total masing-masing kloter ada 380 orang.
Namun Yusuf tidak setuju lantaran nanti jemaah tersebut akan membutuhkan waktu lama sampai di hotelnya, lantaran bus itu akan bolak balik dari hotel Kloter SUB 72 baru kemudian mengantarkan jemaah lansia tersebut ke hotel tempatnya menginap.
Setelah melalui pembicaraan yang cukup serius, akhirnya pihak Wukalla setuju dengan keinginan Yusuf agar jemaah lansia beserta dokter yang mendampinginya langsung diantar ke hotel mereka dengan bus khusus.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.