Kamis, 18 September 2025

Ibadah Haji 2025

Pesan Amirul Hajj saat Tiba di Saudi: Pahami Syarat & Rukun Haji, Jaga Kesehatan Jelang Wukuf

Amirul Hajj Indonesia Tahun 1446 H/2025 M, Menteri Agama Nasaruddin Umar tiba di Saudi. Ini dua pesan penting yang disampaikan untuk jemaah haji.

|
Penulis: Dewi Agustina
HO/MEDIA CENTER HAJI/MCH 2025
AMIRUL HAJ - Amirul Haj Indonesia Tahun 1446 H/2025 M, Menteri Agama Nasaruddin Umar, tiba di Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah, Kamis (29/5/2025) malam. 

TRIBUNNEW.COM, JEDDAH - Amirul Hajj Indonesia Tahun 1446 H/2025 M, Menteri Agama Nasaruddin Umar tiba di Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah, Kamis (29/5/2025) malam Waktu Arab Saudi (WAS).

Kedatangan Amirulhaj disambut oleh Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi Abdulaziz, Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Hilman Latief, Konjen RI Jeddah Yusron B Ambary, serta jajaran Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.

Baca juga: Jadi Perhatian Arab Saudi, Jemaah Indonesia Seperlima Jemaah Haji Sedunia, Pesan Menag: Tetap Tertib

Turut mendampingi Menag, Wakil Menteri Agama sekaligus Naib Amirul Haj Romo Muhammad Syafi’i.

Hadir pula beberapa anggota Amirulhaj seperti Muhadjir Effendy, Amirsyah Sanusi Tambunan, Dudung Abdurachman, serta Arifatul Choiri Fauzi.

Setibanya di Jeddah, Menag langsung mengingatkan jemaah haji Indonesia agar fokus mempersiapkan diri menyambut puncak ibadah haji, yakni wukuf di Arafah.

Baca juga: Masjidil Haram Padat Saat Waktu Salat, Jemaah Haji Diminta Datang Lebih Awal & Tak Buru-buru Pulang

"Kita selalu wanti-wanti, seluruh jemaah haji kali ini fokusnya kepada pelaksanaan haji. Jangan sampai kita mengejar sunah tapi gagal mendapatkan yang wajib," pesan Menag.

Ia menegaskan bahwa keberhasilan ibadah haji sangat ditentukan oleh kesiapan jemaah, baik dari sisi pengetahuan maupun kondisi fisik.

Ada dua pesan penting yang disampaikan Amirul Haj dalam kesempatan ini:

Pahami Syarat dan Rukun Haji dengan Baik

Menag menekankan pentingnya pemahaman yang benar terkait syarat dan rukun haji.

Menurutnya, pelayanan jemaah tidak hanya menyangkut logistik seperti konsumsi, transportasi, dan akomodasi, tetapi juga mencakup pembinaan ibadah yang mendalam.

DOA DI ARAFAH  - Jemaah haji Indonesia berdoa di batas Arafah, kawasan terletak di dataran luas di sebelah Timur luar kota suci Makkah, Arab Saudi.  Arafah berada sekitar 20 kilometer tenggara Masjidil Haram. Di sini, umat Islam berkumpul untuk melaksanakan wukuf saat puncak ibadah haji, yaitu salah satu rukun haji, pada tanggal 9 Zulhijah.
DOA DI ARAFAH - Jemaah haji Indonesia berdoa di batas Arafah, kawasan terletak di dataran luas di sebelah Timur luar kota suci Makkah, Arab Saudi. Arafah berada sekitar 20 kilometer tenggara Masjidil Haram. Di sini, umat Islam berkumpul untuk melaksanakan wukuf saat puncak ibadah haji, yaitu salah satu rukun haji, pada tanggal 9 Zulhijah. (TRIBUNNEWS.COM/ANITA K WARDHANI)

"Boleh jadi makanan, hotel, dan kendaraan kita siapkan dengan baik. Tapi kalau rukunnya tidak dikerjakan atau syarat hajinya tidak terpenuhi, maka ibadahnya bisa tidak sah. Ini yang harus kita jaga," tegasnya.

Untuk itu, Kementerian Agama memperkuat layanan pembinaan ibadah melalui musytasyar dinni (konsultan ibadah), petugas kloter, serta para pembimbing dari KBIH.

Pendekatan ini dilakukan secara menyeluruh dari tingkat bawah hingga atas, agar tidak ada jemaah yang gagal haji karena ketidaktahuan.

Menag menyampaikan bahwa kehadiran Amirulhaj membawa misi penting untuk memastikan seluruh layanan jemaah haji Indonesia berjalan optimal, termasuk aspek pelayanan dan pembinaan ibadah.

"Sebelum berangkat, kami sudah lakukan pertemuan internal, briefing kepada anggota Amirulhaj. Kami tegaskan bahwa pelayanan jemaah bukan hanya logistik dan fasilitas, tapi juga pemahaman mendalam tentang rukun dan syarat ibadah,” ujar Menag.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan