Ibadah Haji 2025
Fase Pemberangkatan Jemaah Haji Reguler Tahun 2025 Tuntas, 203.320 Jemaah Sudah di Tanah Suci
Sebanyak 203.320 jemaah haji reguler sudah berada di Arab Saudi. Jemaah haji terakhir yang tiba di Arab Saudi Minggu (1/6/2025) pukul 02.45.
Penulis:
Dewi Agustina
Editor:
Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JEDDAH - Sebanyak 203.320 jemaah haji reguler sudah berada di Arab Saudi.
Jemaah haji terakhir yang tiba di Arab Saudi adalah gabungan Kloter JKS 61 dan JKG 62 yang mendarat di Bandara Internasional King Abdulaziz Jeddah, Arab Saudi, Minggu (1/6/2025) pukul 02.45 dini hari Waktu Arab Saudi.
Baca juga: Nasib 2 Jemaah Haji Ilegal yang Ditemukan Bersama dengan WNI yang Meninggal di Gurun Makkah
Adapun total jemaah gabungan Kloter JKS 61 dan JKG 62 yang tiba sebanyak 397 jemaah haji.
Mereka terbang dari Tanah Air pada Minggu malam selama sekitar 9 jam perjalanan menggunakan pesawat Saudi Arabia Airlines SV-5319.
Di Bandara Jeddah, jemaah haji ini tiba melalui jalur fast track.
Baca juga: Masuk Kota Makkah Lewat Gurun Pasir, Seorang WNI Meninggal Dunia, 2 Lainnya Diusir ke Jeddah
Kemudian para jemaah langsung menuju ke dalam bus dan diberangkatkan ke Kota Makkah untuk melaksanakan umrah wajib.
Ini merupakan kloter terakhir dari total 525 kloter jemaah haji reguler yang tiba di Tanah Suci.
Dengan kedatangan ratusan jemaah haji gabungan kloter JKG 62 dan JKS 61 ini maka selesai sudah fase pemberangkatan jemaah haji reguler Indonesia tahun 2025.
Jemaah haji kini terkonsentrasi di Makkah menjelang puncak haji pada 5 Juni mendatang.

Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Bandara, Abdul Basir mengatakan seluruh jemaah yang telah tiba di Bandara Jeddah telah dilayani pemberangkatan menuju Makkah.
"Dan nanti selanjutnya, jemaah akan melakukan umrah wajib untuk berikutnya nanti, menunggu waktu wukuf tanggal 9 Dzulhijah," kata Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Bandara, Abdul Basir kepada Tim Media Center Haji Bandara, Minggu (1/6/2025) subuh di Bandara Jeddah.
Basir juga menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada seluruh pihak yang telah banyak membantu pelaksanaan tugas pelayanan jemaah haji di Bandara Madinah dan Bandara Jeddah.
Utamanya pada pihak Arab Saudi Daker Bandara, pihak Kantor Urusan Haji Jeddah, KJRI Jeddah, dan seluruh pihak yang telah mendukung pelaksanaan tugas.
"Tentu dalam pelaksanaan tugas ini ada banyak persoalan, ada beberapa kendala, tapi Alhamdulillah secara umum persoalan, kendala dapat kita selesaikan dengan baik atas kerja keras dan dukungan dari banyak pihak," kata Basir.
Daker Bandara juga menyampaikan permohonan maaf kepada para jemaah haji dan seluruh masyarakat Indonesia apabila dalam memberikan pelayanan belum maksimal.
"Tapi yakinlah bahwa kami telah melakukan pelaksanaan tugas dengan sepenuh hati demi memberikan layanan yang terbaik kepada jemaah haji Indonesia," ujarnya.
Waluyo Tak Tahu Hotel Istri
Waluyo Sarja, salah seorang jemaah kloter pemberangkatan terakhir mengatakan seharusnya dia berangkat haji bersama dengan istrinya.
Namun mereka tak satu pesawat karena sang istri telah berangkat lebih dulu ke Tanah Suci sehari sebelumnya.
Waluyo mengaku belum tahu di hotel mana istrinya itu menginap.
"Saya belum tahu dimana hotel istri saya karena belum mendapat kabar. Istri saya telepon tapi saya susah angkat teleponnya," kata Waluyo.
PPIH atau petugas haji kemudian menjelaskan kepada Waluyo bahwa nanti dia akan dipertemukan dengan istrinya di hotel.
Waluyo pun sedikit tenang setelah mengetahui akan bertemu dengan sang istri.
Waluyo yang berusia 72 tahun ini saat turun dari pesawat menggunakan kursi roda.
Dia pun kemudian digendong oleh petugas haji saat memasuki bus yang akan mengantarkan para jemaah ke Kota Makkah.
Sementara itu, seorang jemaah haji lainnya, Musa Bin Nur mengaku senang penerbangan dari tanah air hingga menuju Jeddah berjalan lancar.
Begitupun dengan pelayanan yang diberikan oleh pihak penerbangan dan petugas haji.
"Cukup bagus layanannya, aman, dan juga penerbangannya Alhamdulillah cukup bagus," kata Musa saat disambangi MCH 2025 di Bandara Jeddah.
Musa mengaku menunaikan ibadah haji sendirian karena istrinya telah lebih dulu berhaji tahun 2007 lalu.
Meski sudah berusia lanjut, Musa tak ada keluhan pergi berhaji seorang diri tanpa pendamping.
"Alhamdulillah mudah-mudahan saya masih diberi kekuatan," harap Musa.
Sementara itu berdasarkan data Siskohat, hingga Minggu pukul 07.00 Waktu Arab Saudi sebanyak 203.100 atau 99,92 persen dari total kuota 203.320 jemaah haji reguler sudah berada di Arab Saudi.
Sementara jemaah yang meninggal dunia di Tanah Suci tercatat sebanyak 115 jemaah haji.
Dari jumlah itu sebagian besarnya atau sebanyak 64 orang adalah jemaah lansia.
Dilihat dari jenis kelamin, yang paling banyak meninggal adalah jemaah laki-laki sebanyak 71 orang, sisanya 44 adalah jemaah perempuan.
(Media Center Haji/MCH 2025/Dewi Agustina)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.