Sabtu, 13 September 2025

Ibadah Haji 2025

Pimpinan DPR Respons Wacana Pergi Haji Lewat Laut: Naik Pesawat 9 Jam Saja Ada yang Meninggal

Menurut Cucun, setiap wacana yang digulirkan oleh pemerintah jangan hanya memandang soal pengaruh harga akan tetapi kemaslahatan.

Tribunnews.com/Rizki S
HAJI VIA LAUT - Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal saat ditemui awak media di Kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (13/7/2025). Cucun turut menanggapi soal adanya wacana pergi haji menggunakan kapal laut. [Rizki Sandi Saputra] 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal merespons soal wacana yang dikeluarkan oleh Menteri Agama RI Prof. Nasaruddin Umar soal mekanisme keberangkatan haji dan umrah melalui transportasi laut.

Menurut Cucun, setiap wacana yang digulirkan oleh pemerintah jangan hanya memandang soal pengaruh harga akan tetapi kemaslahatan.

"Jadi penyelenggaraan (berangkat haji) dengan sistem laut atau segala macam jangan kita lihat murahnya, lihat mudarat dan maslahatnya," kata Cucun kepada awak media saat ditemui di Kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (13/7/2025).

Dirinya lantas berpandangan soal polemik perjalanan ibadah haji yang belakangan ini sampai menimbulkan jamaah meninggal dunia.

Kondisi tersebut menurut Cucun, harus menjadi tolok ukur penilaian pemerintah sebelum menetapkan sesuatu wacana.

"Ini orang mau berhaji, kalau pakai laut seminggu terus lelah du sana, skrg dengan terbang 9 jam aja yang lansia aja banyak yang meninggal di jalan segala macam," kata dia.

Atas hal itu, Wakil Ketua Umum DPP PKB tersebut berharap agar pemerintah dapat melihat dampak mudarat dari wacana penyelengaraan haji lewat laut itu.

Apabila lebih banyak mudaratnya, maka seharusnya wacana tersebut dibatalkan.

"Kita harus lihat kemudaratannya, kami punya prinsip bahwa menolak kemudaratan itu harus didahulukan ketimbang kita menarik-narik kemaslahatan," tandas dia.

Sebelumnya, Menteri Agama RI (Menag) Prof. Nasaruddin Umar menjelaskan soal efisiensi biaya haji yang disebut lebih mahal bila menggunakan jalur laut. Sebabnya calon jemaah akan menggunakan kapal wisata.

"Tergantung, kalau banyak saingannya bisa murah. Tapi kalau pemain tunggal, mahal," kata Nasaruddin di Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Jakarta, Kamis (10/7/2025).

Soal rencana penyelenggaraan ibadah haji dengan keberangkatan lewat jalur laut, Nasaruddin mengatakan hal tersebut sudah lama diwacanakan. 

Bahkan negara tetangga seperti Malaysia, dikatakan Nasaruddin, sudah lebih agresif dalam merealisasikan rencana tersebut.

"Dulu kan memang kita sudah punya pengalaman dengan laut ya. Ada Belle Abeto, ada Gunung Jati tapi itu tiga bulan, empat bulan. Nah sekarang ini mungkin kapalnya lebih cepat ya. Itu ada juga jalur lautnya, tapi terutama dekat-dekat situ ya," kata Nasaruddin

"Misalnya di Mesir, rata-rata jemaah hajinya itu lebih dekat pakai laut ya. Kayak naik feri aja kan. Tapi kita kan jauh ya dan nantilah kita lihat penyelenggarannya yang akan datang," tandas Nasaruddin.

Meski demikian, terkini Nasaruddin memastikan kalau mekanisme keberangkatan haji dan umrah via laut tersebut masih wacana.

Pemerintah belum dapat memberikan kepastian apakah wacana tersebut hanya menjadi pembahasan atau akan terealisasi.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan