Sabtu, 20 September 2025

Ibadah Haji 2025

Menteri Agama Minta Maaf Usai Jalur Arafah, Muzdalifah dan Mina Macet saat Puncak Haji

Menag minta maaf atas kekurangan selama penyelenggaraan puncak ibadah haji 1446H/2025M. Termasuk padatnya jalur Arafah, Muzdalifah hingga ke Mina.

|
MEDIA CENTER HAJI/MCH 2025
MENAG EVALUASI HAJI - Menteri Agama yang juga Amirul Hajj 2025, Nasaruddin Umar, menyampaikan hasil pertemuan dengan Pangeran MBS, Sabtu (7/6/2025). Ia menyampaikan permohonan maaf atas kekurangan selama penyelenggaraan puncak ibadah haji 1446H/2025M. Termasuk padatnya jalur Arafah, Muzdalifah hingga ke Mina. 

Terlihat jemaah banyak yang berjalan kaki sejak Jumat tengah malam atau tanggal 10 Zulhijah.

Untuk jemaah yang mengambil skema murur, mereka tak turun dari kendaraan tetapi hanya singgah sebentar dan melanjutkan perjalanan ke Mina.

Sebagian jemaah berjalan kaki dari Muzdalifah ke Mina pada Jumat (6/6/2025).

Baca juga: 175 Jemaah Indonesia Wafat pada Hari Ke-39 Penyelenggaraan Ibadah Haji 2025

Pilihan ini diambil karena bus penjemput terlambat tiba akibat kamacetan dan penumpukan kendaraan di rute Muzdalifah-Mina.

Semula pengangkutan jemaah dari Muzdalifah ke Mina berjalan lancar. Bus-bus penjemput datang dan pergi membawa jemaah. 

Namun menjelang pagi, kemacetan membuat bus penjemput cukup lama  tiba di Muzdalifah. Sebagian anggota jemaah akhirnya memilih berjalan kaki.

muzdlifah macet akata arab
KONDISI MUZDLIFAH - Asisten Deputi Kementerian Haji Arab Saudi, Iyad bin Ahmed Rahbini, turun langsung ke Muzdalifah bersama Dirjen PHU Kemenag RI Hilman Latief, saat terjadi kemacetan di Muzdalifah.


Hal ini menyebabkan banyak anggota jemaah sakit dan kelelahan.  

Terlebih setiba di Mina, banyak anggota jemaah memaksakan diri langsung melanjutkan berjalan kaki ke Jamarat untuk melontar jumrah.


Direktur Jenderal Penyeleggaraan Haji dan Umrah (PHU), Hilman Latief, Sabtu (7/6/2025), menyampaikan penjelasan soal keterlambatan pergerakan jamaah dari Muzdalifah ke Mina

menurutnya, target penyelesaian evakuasi seharusnya pukul 09.00 WAS.

Menurut Hilman, pemberangkatan awal jamaah sebenarnya sesuai jadwal.

Pergerakan mulai dilakukan pukul 23.35 WAS, 10 Zulhijjah 1446 H.

Namun, jadwal bus tidak berjalan konsisten setelah pukul 00.00 WAS.

“Ada ribuan bus yang antre dan menyebabkan keterlambatan di lapangan. Situasi ini membuat jamaah merasa khawatir dan tidak nyaman. Kondisi lalu lintas juga sangat padat dan menghambat perputaran bus,” kata Hilman saat jumpa pers di Kantor Daerah Kerja Makkah.

Bus dari Mina ke Muzdalifah sempat terlambat beberapa jam.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan