Ibadah Haji 2025
Kisah Jemaah Asal Cirebon 3 Hari Simpan Ponsel Petugas Haji yang Hilang di Arafah
Enang Sukendar, jemaah haji asal JKS 14 menjaga dengan amanah ponsel Panitia Penyelenggara Ibadah Haji, Daerah Kerja Bandara yang hilang di Arafah.
Penulis:
Dewi Agustina
Editor:
Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Enang Sukendar, jemaah haji asal JKS 14 menjaga dengan amanah ponsel Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Bandara yang hilang di Arafah.
Selama 3 hari Enang menyimpan ponsel tersebut dan terus menjalin komunikasi dengan pemilik ponsel sampai hp tersebut diambil si empunya, Senin (9/6/2025) siang.
Enang berusaha terus menghubungi petugas haji pemilik ponsel untuk memberikan update keberadaannya dengan maksud agar petugas haji dapat segera mengambil ponselnya.
Di mana pun dia berada selalu mengabarkan sang pemilik handphone.
Namun karena kesibukan yang menyita waktu, ponsel tersebut baru bisa diambil oleh petugas haji di hari ketiga setelah ponsel itu terjatuh (tercecer).
Saat ditemui Tribunnews di Hotel Rizq Palace 901 Misfalah, Makkah, Enang baru saja selesai menunaikan ibadah Salat Zuhur.
Dengan wajah berseri, Enang menyambut Tribunnews, petugas haji Daker Bandara yang kehilangan ponselnya pada Jumat (6/6/2025) tengah malam menjelang Sabtu.
"Ini hpnya mbak, silakan kembali bertugas," demikian sapa Enang sambil menyerahkan ponsel yang sudah rapi terbungkus tissue dan plastik yang dilakban.

Tribunnews pun menerima hp tersebut dan menyampaikan ucapan terima kasih karena hp yang sempat hilang itu akhirnya kembali.
Saat berbincang dengan Tribun, Enang mengatakan dirinya kerap membantu orang yang membutuhkan pertolongan.
"Bapak paham situasi, banyak orang mengenal bapak karena agresif. Jadi setiap ada yang kehilangan, ada yang nyasar, jadi bapak bantu kemana aja, jadi insyaallah bapak tau," kata Enang.
Dia mencontohkan ada jemaah haji yang tersesat dan tak bisa kembali ke hotel.
Jemaah itu 2 jam lamanya keliling di Masjidil Haram Makkah.
Enang kemudian membantu jemaah tersebut mencarikan taksi untuk kembali ke hotel.
"Jemaah tersebut saya carikan taksi untuk dianterin ke hotelnya. Pas saya mau kembali lagi saya mau dibayarin sama jemaah itu, tapi saya ngga mau karena saya masih bisa naik bus shalawat yang ke Masjidil Haram lagi. Supaya bapak tahu dia naik bus nomor berapa dan turun dimana. Ternyata dia turun di Terminal Shib Ameer, panteslah gak ketemu-ketemu terminalnya," ujarnya.
Di momen lainnya, Enang mengaku sempat kehilangan uang saat tengah berada di Madinah.
Namun dia tak mempermasalahkannya dan menganggap hal itu sebagai takdirnya.
"Kalau memang kita kehilangan sesuatu dan tak kembali lagi, memang itu sudah takdirnya Allah. Dan saya insyaallah ikhlas atas semuanya," kata Enang.
Enang lalu bercerita awal mula dia menemukan ponsel petugas haji.
Saat itu, Kamis (5/6/2025) malam, jemaah haji di Markaz 246 di Arafah tengah dalam proses untuk diberangkatkan ke Muzdalifah dan Mina setelah menjalani wukuf.
Di tengah riuhnya suasana malam itu, tiba-tiba Enang dipanggil oleh seorang jemaah perempuan yang menemukan satu unit ponsel.
Jemaah tersebut juga sesama Kloter JKS 14, sengaja menyerahkannya ponsel itu kepada Enang karena tahu Enang sudah biasa membantu sesama jemaah.
Enang pun menerima hp tersebut dengan senang hati.
Sekitar beberapa menit kemudian, terdengar nada dering di ponsel yang diamankan Enang.
Enang lalu menerima panggilan itu dan berkomunikasi dengan si penelepon.
Ternyata penelepon adalah pemilik ponsel, PPIH atau petugas haji Daker Bandara yang saat itu sedang bertugas melayani jemaah haji di Markas 246 untuk diberangkatkan ke Muzdalifah dan Mina.
Lewat percakapan itulah, Enang memberikan nomor ponselnya agar petugas haji dapat memantau keberadaan Enang sekaligus untuk memudahkan koordinasi agar dapat mengambil kembali hp miliknya.
"Bapak tahu pasti akan ada yang telepon tanya hp nya. Saya dulu pernah kehilangan hp juga, jadi saya tahu gimana sedihnya, gimana bingungnya. Walaupun hp saya tak kembali lagi waktu itu," kata Enang.
Enang pun senang setelah hp yang diamankannya tersebut sudah sampai ke tangan pemiliknya.
Sebab selama 3 hari itu, Enang dan istrinya selalu stand by di hotel dan tidak melakukan perjalanan ke luar--kecuali mengikuti rangkaian ibadah haji.
Mereka sengaja berada di hotel dengan harapan pemilik ponsel bisa segera mengambil ponselnya.
Enang kemudian berpesan kepada generasi muda untuk mulai mendaftarkan diri beribadah haji dari sekarang dan tidak menunggu tua.
Sebab masa tunggu haji semakin tahun semakin panjang.
"Jangan nunggu tua ya untuk berhaji, harus masih muda. Sekarang antrenya makin panjang, Masyaallah 25 tahun di Bogor," kata warga Cirebon ini.
Enang sendiri mendaftarkan haji tahun 2013 lalu dan baru berkesempatan menunaikan ibadah haji tahun ini bersama istrinya di usianya yang sudah 63 tahun.
"Alhamdulillah, bapak juga kan nungguin haji ini tuh lama. Bapak daftar dari 2013, jadi 12 tahun ya nunggu. Waktu itu bapak daftar 4 orang termasuk orang tua. Alhamdulillah, Mak (ibu) udah sempat. Tapi bapak saya dibadalin. Jadi ini bapak sama ibu berdua aja.
Jangan nunggu tua. Harus masih muda," katanya.
Dia merasa bersyukur dapat menunaikan ibadah haji dengan lancar tanpa kendala berarti.
Kini setelah menyelesaikan rangkaian ibadah haji, Enang bersama istrinya tinggal menunggu waktunya kembali ke tanah air.
"Mungkin nanti kita akan ke Museum Alquran atau ziarah ke tempat lainnya. Sekarang sudah tenang mau kemana-mana karena hp yang saya simpan sudah kembali ke pemiliknya," kata Enang.
Enang bersama Kloter JKS 14 lainnya dijadwalkan akan dipulangkan ke Indonesia pada tanggal 17 Juni 2025 jam 22.55 WAS atau 18 Juni 2025 jam 02.55 pagi (WIB).
Baca juga: Wukuf di Arafah 2025: Petugas Daker Siap Berikan Layanan Terbaik
Enang berharap kepulangannya ke Tanah Air berjalan lancar dan bisa berkumpul kembali dengan keluarga tercinta yang sudah cukup lama menunggu kepulangannya. (Media Center Haji/MCH 2025/Dewi Agustina)
Ibadah Haji 2025
Komite 3 DPD RI Usul Ada Kompensasi Otomatis Terhadap Jemaah Haji Telat atau Gagal Berangkat |
---|
Mekanisme Kuota Haji, Bagaimana Peran Pemerintah dan Swasta Memotong Daftar Antrean? |
---|
Kepala BP Haji: Isu Kesehatan Jemaah Haji Indonesia jadi Sorotan Arab Saudi |
---|
Kepala BP Haji Pastikan Belum Minta Tambahan Kuota Haji dari Pemerintah Arab Saudi |
---|
ICW Laporkan Dugaan Korupsi Haji 2025: Diduga Ada ASN Lakukan Pungli Makanan, Negara Rugi Rp251 M |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.