Ibadah Haji 2025
Kisah Tazkiyatin, Perempuan yang Jadi Ketua Kloter Haji, Ungkap Tantangan Kumpulkan Jemaah Terpisah
Penerapan multi syarikah sempat membuat Tazkiyatin Nafisah, Ketua Kloter SOC 27 bingung karena banyak jemaahnya yang terpisah dari keluarga.
Penulis:
Dewi Agustina
Editor:
Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JEDDAH - Penerapan multi syarikah dalam penyelenggaraan haji 1446 Hijriah atau 2025 sempat membuat Tazkiyatin Nafisah, Ketua Kloter SOC 27 bingung karena banyak jemaahnya yang terpisah dari keluarga.
Beruntung, berkat kerja kerasnya dan kerja sama dengan para jemaah, semua itu bisa dilalui Tazkiyatin.
Sejumlah jemaah yang sempat terpisah dari keluarga akhirnya bisa berkumpul kembali dalam satu kloter.
"Penerapan multi syarikah banyak jemaah kami yang harus terpisah dari keluarganya ataupun terpisah dari Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH)-nya. Tapi kami berusaha yang dari jemaah kami tetap kami ikutkan pada kloter 27," kata Tazkiyatin kepada Tim Media Center Haji jelang kepulangan jemaah Kloter SOC 27 ke Tanah Air, Kamis (19/6/2025) di Bandara Jeddah.
Sebagai ketua kloter perempuan, Tazkiyatin mengaku tugas-tugasnya menjadi sebuah perjuangan sekaligus tantangan.
Baca juga: Ungkapan Rasa Syukur Ivan Gunawan usai Jalani Ibadah Haji: Keberangkatan Kemarin Nikmat Banget
"Karena bagaimanapun juga, petugas perempuan harus bisa sama seperti petugas laki-laki. Semua harus kita kerjakan semuanya semaksimal mungkin," ujarnya.
Selain soal terpisahnya jemaah dari keluarga atau rombongan, tantangan terberat lainnya sebagai ketua kloter bagi Tazkiyatin adalah soal pembagian Kartu Nusuk.
"Tantangan terbesar pertama itu bagian Nusuk, karena awal-awal itu ada sedikit perbedaan. Nusuk itu awalnya harus pakai syarikah dulu, tidak boleh pakai aplikasi. Tapi tiba-tiba di tengah perjalanan ketika semuanya pakai aplikasi, akhirnya saya cancel. Ternyata tiba-tiba harus pakai aplikasi. Karena waktu itu servernya down," ujarnya.
Baca juga: 2 Jemaah Hilang Sejak Akhir Mei 2025 Belum Diketahui Nasibnya, Ibadah Haji Sudah Dibadalkan
Tazkiyatin mengaku sudah dua kali mengikuti seleksi petugas haji di daerahnya Kabupaten Kendal, Provinsi Jawa Tengah.
Tahun 2024 lalu dia ikut seleksi namun gagal saat wawancara di tingkat provinsi.
Lalu pada tahun 2025 ini dia kembali mengikuti seleksi dan lolos sebagai petugas haji 2025.
Tazkiyatin bertugas menjadi ketua Kloter SOC 27 yang mengkoordinir 360 jemaah.
Terkait pengaturan barang bawaan jemaah, Tazkiyatin telah melakukan sosialisasi kepada jemaahnya untuk menghindari membawa barang yang dilarang maskapai.
Beruntungnya jemaah mengikuti arahannya dan hanya membawa barang yang penting-penting saja.
Hal ini juga memperlancar proses pemulangan jemaah haji karena barang-barang mereka sudah rapi dan tak perlu dibongkar petugas maskapai.
Kerja petugas kloter yang memberikan pemahaman kepada jemaah terkait barang bawaan ini juga diapresiasi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.