Minggu, 21 September 2025

Ibadah Haji 2026

Hadapi Ibadah Haji Tahun 2026, BP Haji Bakal Siapkan Petugas Haji Lebih Optimal

Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) akan menggantikan Kementerian Agama dalam mengurusi haji pada tahun depan.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Wahyu Aji
HO/BP Haji
HAJI 2026 - Kepala BP Haji Mochammad Irfan Yusuf dan Rektor Universitas YARSI Fasli Jalal usai Seminar Nasional Haji 2025 di Kampus Universitas Yarsi, Jakarta. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) akan menggantikan Kementerian Agama dalam mengurusi haji pada tahun depan.

Kepala BP Haji Mochammad Irfan Yusuf mengatakan pihaknya akan bertindak sebagai regulator dan operator haji, termasuk perekrutan petugas haji. 

Saat penyelenggaraan sudah sepenuhnya diambil alih BP Haji, rencananya petugas haji akan disiapkan jauh-jauh hari.

Mereka juga akan menjalani bimbingan teknis selama kurang lebih sebulan, agar pelayanan terhadap jamaah semakin optimal.

"Kita berharap petugas haji ini kita akan siapkan jauh sebelumnya dan kita siapkan minimal satu bulan," kata Gus Irfan melalui keterangan tertulis, Jumat (1/8/2025).

Hal tersebut diungkapkan Gus Irfan dalam Seminar Nasional Haji 2025 di Kampus Universitas Yarsi, Jakarta. 

BP Haji berencana akan membekali para petugas haji dasar-dasar bahasa Arab.

Langkah ini akan membantu memudahkan mereka selama bertugas melayani para tamu Allah pada penyelenggaraan haji berikutnya.

"Kita akan siapkan mereka, termasuk bahasa Arab yang standar, seperti tanya jalan, tanya alamat, dan lain sebagainya," ujarnya. 

Di samping itu, BP Haji akan menambah alokasi petugas haji perempuan mengingat jumlah jamaah haji Indonesia didominasi oleh perempuan.

Ia menyoroti jumlah pembimbing ibadah perempuan masih sangat terbatas dibandingkan pembimbing laki-laki. Hal ini dinilai menjadi tantangan tersendiri bagi kenyamanan dan pelaksanaan ibadah jamaah perempuan.

Apalagi tagline yang akan diusung BP Haji pada penyelenggaraan haji berikutnya yakni Ramah Lansia, disabilitas, dan Perempuan.

"Karena itu diperlukan tenaga petugas haji yang lebih banyak perempuannya. Sekarang ini petugas haji lebih banyak laki-laki," katanya.

Sementara itu, Rektor Universitas YARSI Fasli Jalal menyatakan kesiapan institusinya untuk terlibat dalam memberikan edukasi kesehatan calon jamaah haji jika dilibatkan oleh pemerintah melalui Badan Penyelenggara Haji (BP Haji). 

"Kami siap berkontribusi, terutama di bidang kesehatan, karena ini juga menjadi pembelajaran penting bagi calon dokter kami," kata Prof. Fasli.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan