Wanita Ini Mengaku Dibesarkan Monyet
Seorang ibu rumah tangga di Inggris mengaku menghabiskan masa kecilnya bersama kawanan monyet
Komposer film dan televisi itu membantu sang ibu menuliskan kisahnya dalam sebuah buku yang diberi judul "The Girl with No Name."
"Yang diingat Ibu hanya dibius dengan tangan yang membungkam mulutnya. Dan yang diingat tentang kehidupannya sebelum di hutan adalah dia mempunyai boneka berwarna hitam," tutur James.
"Ibu sepertinya belajar untuk melindungi diri sendiri dan hanya sekali jatuh sakit, setelah makan buah beri beracun," kata James, kepada The Sunday Times.
James menambahkan, "Kalau kami menginginkan makanan, kami harus mengeluarkan suara-suara. Teman-teman di sekolah sangat menyukai Ibu karena beliau sangat tidak biasa. Dia seperti anak-anak, dalam berbagai hal."
"Ibu mendongengi kami tentang hutan. Menurut kami, itu bukan hal aneh. Itu hanya cara ibu menceritakan kehidupannya," imbuh James.
James membantu sang ibu menulis "The Girl with No Name" yang rencananya diterbitkan pada April mendatang.
Sementara itu Blink Films berencana membuat film dokumenter untuk televisi tentang kisah masa kecil Marina.
Marina Chapman, yang belajar menjadi juru masak, bekerja di National Media Museum di Bradford, sebelum mengubah karier untuk menolong anak-anak bermasalah.
Menurut para pakar, monyet diketahui bisa menerima anak-anak dalam kawanan mereka.
Peristiwa serupa dialami seorang bocah berusia empat tahun asal Uganda.
Dia ditinggalkan di hutan selama lebih dari satu tahun dan hidup bersama kera vervet, sebelum diselamatkan dan kembali hidup bersama manusia.