Sekolah Tertua di Jepang Ini Diusulkan Jadi Warisan Budaya Dunia
Tahun 1872 sekolah ini berhenti beroperasi.
Editor:
Johnson Simanjuntak
Sekolah ini memiliki tiga pintu masuk dan pintu utama masuk (ke luar) adalah Nyutoku Gate. Nyutoku dari karakter China yang tertulis di gerbang masuk itu berarti Enter dan Virtue.
Kemudian terpecah dua pintu, satu pintu sekolah (School Gate) yang dulunya disebut Middle Gate karena ada di tengah.
Karakter Sekolah juga dari karakter bahasa China sehingga kanji yang tertulis untuk Gakko (sekolah) beda dengan karakter Gakko dalam bahasa Jepang.
Dan satu lagi Kyodan Gate, di mana ajaran konfusius mulai diajarkan di sana sehingga disebut Kyodan.
"Dalam satu tahun dulu sekitar 160.000 pengunjung hadir ke sini. Namun setelah menjadi Warisan Jepang tahun lalu kini mencapai 180.000 pengunjung per tahun," ujarnya.
Jumlah pengunjung ini sudah bisa dipakai untuk membiayai operasional sehari-hari sekolah tersebut hanya dari tiket masuk saja yang nilainya 420 yen per orang.
"Seluruh anggaran memang dari pemda Ashikaga tetapi dengan uang masuk tiket yamu yang datang sudah bisa menghidupi sendiri operasional dan pemeliharaan tempat ini dengan baik per tahunnya," katanya.
Kini sekolah tersebut berharap bisa tercatat sebagai Warisan Dunia, hanya waktu yang akan berbicara dan banyak pihak tampaknya tidak keberatan menjadikan sekolah Ashikaga ini sebagai warisan dunia karena menjadi lambang dan sekolah pertama di Jepang dengan segala ilmu pendidikan yang ada hingga saat ini mulai diajarkan di sana seiring dengan ajaran konfusius.