Kasus First Travel
Bos First Travel Hanya Ingin Namanya 'Mejeng' di Papan Nama Restoran London
Hubungan dengan bos First Travel, Andika dan Anniesa, berawal ketika Firdaus mengantarkan Andika dan Anniesa saat berlibur di Inggris.
Pengelola restoran ini mengatakan dari sisi hubungan finansial, mereka tidak lagi memiliki hubungan dengan Andika-Anniesa.
"Pada Maret 2017 saya menyerahkan apartemen saya di Indonesia ke Andika. Ada akta notarisnya," kata Usya. Penyerahan ini menurut Usya menandai 'pembelian saham Andika di Nusa Dua' oleh dirinya dan Firdaus.
Firdaus menyebutnya sebagai 'tukar guling dan ini juga atas keinginan Andika'.
Di papan nama Nusa Dua tercantum 'part of FT Group' atau bagian dari FT Grup dan tulisan FT Group masih digunakan di papan nama restoran sampai sekarang karena menurut Firdaus memerlukan izin dan dana untuk penggantian.
"Itulah Andika. Di atas kertas kepemilikannya tidak ada," kata Firdaus. "Dia ingin mejeng, (ingin nama perusahannya) ada di London. Itu saja," tambah Usya.
Nusa Dua berada di kawasan turis. Selain kafe, toko, dan restoran di deerah ini terdapat pula sejumlah teater.
Awal berkenalan dengan Andika, kata Firdaus, terjadi saat ia sedang mencari peluang baru untuk memperbesar restoran lamanya yang terletak di Dean Street, tak jauh dari Shaftesbury Avenue.
Ada tawaran untuk mengambil alih dan menjalankan salah satu restoran Cina di Shaftesbury Avenue. "Letaknya strategis, Andika setuju, kebetulan ada peluang. Dulu Andika punya restoran (di Indonesia), tapi tutup," ungkap Firdaus kepada BBC Indonesia.
Dari sinilah ada keterlibatan Andika dan Anniesa di restoran Nusa Dua. "Ya bantu-bantulah," kata Firdaus seraya menambahkan bahwa itu terjadi pada 2014.
Ia mengatakan restoran Cina yang ia ambil alih mengalami renovasi besar-besaran. "Dan itu mahal biayanya," kata Firdaus.
Dokumen yang didapat dari Land Registry -lembaga yang menyimpan data pemilik properti di Inggris- memperlihatkan bahwa properti di 118-120 Shaftesbury Avenue, tempat restoran Nusa Dua berlokasi, dimiliki oleh Shaftesbury Chinatown Limited.
Dokumen ini juga menyebutkan bahwa status properti ini disewakan mulai 4 Desember 2009 hingga 24 Desember 2034.
Usya menjelaskan bahwa properti yang dipakai restoran Nusa Dua memang bukan milik dirinya. "Kita tidak bisa memiliki properti ini seperti ini di pusat kota London. Yang bisa dilakukan adalah menyewa dan menggunakan," katanya.
Firdaus mengatakan pihaknya mengeluarkan dana £285.000 untuk mengambil alih pengunaan properti dari pemilik lama. "Kami penyewa di sini," katanya.