KTT Trump-Kim: Korut meminta pencabutan sebagian sanksi
Menlu AS, Pompeo yang juga ikut serta dalam KTT Hanoi, memastikan kembali bahwa Korea Utara "pada dasarnya meminta pencabutan keseluruhan sanksi".
Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengatakan mereka telah membersihkan apa yang dia sebut sebagai "banyak semak-semak" beberapa minggu sebelum KTT, tetapi tetap terdapat kesenjangan antara kedua pihak yang mereka harapkan akan terselesaikan ketika kedua pemimpin berada di satu ruangan. Hal itu tidak terjadi.
Presiden Trump telah menunjukkan kepada Kim bahwa, terlepas dari tekad kuatnya untuk mencapai kesepakatan, dirinya siap meninggalkan perundingan. Dia juga menunjukkan kepada dunia bahwa keterampilannya dalam mencapai kesepakatan tidak berguna dalam mengatasi masalah diplomatik genting seperti Korea Utara.
------------------------------
AS: Mereka inginkan 'pencabutan keseluruhan'
Dalam konferensi pers setelah KTT, Trump juga mengatakan: Ini semua tentang sanksi. Mereka menginginkan keseluruhan sanksi dicabut dan kami tidak melakukan itu. Kadang-kadang Anda harus pergi dan ini adalah salah satu saat seperti itu.
Setelah Ri berkomentar, Menlu Pompeo yang juga ikut serta dalam KTT Hanoi, memastikan kembali bahwa Korea Utara "pada dasarnya meminta pencabutan keseluruhan sanksi".
"Mereka sangat memperluas pembicaraan terkait dengan apa yang mereka bersedia lakukan di Yongbyon tetapi masih tidak terdapat kejelasan menyeluruh tentang skala sepenuhnya dari apa yang mereka siap tawarkan," katanya kepada wartawan.
AS "sangat ingin kembali berunding" melanjutkan pembicaraan, tambahnya.
Dalam penerbangan kembali ke AS, Trump berusaha menenangkan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dengan mengatakan perundingan dengan Korea Utara akan dilanjutkan, kata juru bicara Gedung Putih, Sarah Sanders.
Dia kemudian mengirim twit: "Presiden Obama menolak meninggalkan kesepakatan buruk dengan Iran. Presiden (Trump) menolak melakukan kesalahan yang sama seperti dengan Iran, Korea Utara atau dengan pihak lain. Presiden Trump akan selalu memprioritaskan rakyat Amerika di atas kepentingan politik."
- Kembali bertemu Trump, Kim Jong-un berangkat ke Vietnam menggunakan kereta
- KTT Trump-Kim: Mungkinkah Kim Jong-un naik kereta dari Korut menuju Vietnam?
- Siapakah Kim Chang-son, 'tangan kanan' Kim Jong-un menjelang KTT Trump-Kim di Vietnam?
Masalah yang tersisa
Persoalan lain adalah jaringan fasilitas di luar Yongbyon. Bulan lalu, Stephen Biegun, wakil khusus Kementerian Luar Negeri AS untuk Korea Utara, mengatakan tekad Pyongyang pada perundingan pra-KTT untuk menghancurkan semua plutonium negara itu - dan juga uranium - fasilitas pengayaan, bergantung kepada imbalan langkah yang akan diambil AS.
Langkah AS yang tidak rinci tersebut sepertinya merupakan pencabutan keseluruhan sanksi, yang Trump tidak akan tawarkan. Presiden AS juga mengisyaratkan di konferensi pers bahwa Kim hanya menawarkan pengrusakan Yongbyon dan bukannya keseluruhan kemampuan nuklir Korea Utara.
Yongbyon adalah satu-satunya sumber plutonium Korut yang diketahui, tetapi negara itu diyakini memiliki paling tidak dua fasilitas lainnya di mana pengayaan uranium dilakukan.