Jumat, 5 September 2025

Mempekerjakan Dua Pelajar Vietnam, Lima Pimpinan Sekolah Bahasa Jepang Ditangkap Polisi

Polisi Hokkaido Jepang baru-baru ini menangkap lima pimpinan sekolah bahasa Jepang Asahikawa Nihongo Gakko (ANG) termasuk pemiliknya Kazuhiko Nakazaw

Editor: Dewi Agustina
Foto Hokkaido Shimbun/Richard Susilo
Sekolah belajar bahasa Jepang, Asahikawa Nihongo Gakko di Hokkaido Jepang dan insert foto pemilik sekolah Kazuhiko Nakazawa (59) yang ditangkap polisi. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Polisi Hokkaido Jepang baru-baru ini menangkap lima pimpinan sekolah bahasa Jepang Asahikawa Nihongo Gakko (ANG) termasuk pemiliknya Kazuhiko Nakazawa (59) karena mempekerjakan dua pelajar Vietnam melebihi jumlah jam kerja yang telah diatur pemerintah Jepang.

"Lima pimpinan sekolah telah ditangkap minggu lalu karena melanggar aturan kerja 28 jam seminggu bagi pelajar sekolah," ungkap sumber Tribunnews.com, Jumat (15/11/2019).

Dua pelajar ANG warga Vietnam dipekerjakan di perusahaan terkait pembuangan sampah, pabrik pengolahan limbah industri, selama 50 jam seminggu atau hampir dua kali lipat dari aturan 28 jam seminggu.

Baca: Hajime Satomi, Raja Narkoba Pemasok Dana Tentara Kekaisaran Jepang Saat Perang Dunia

Baca: Hong Kong Open 2019, Dominasi Tiongkok dan Jepang, Indonesia Kirim 6 Wakil di Perempat Final

Polisi menduga dilakukan agar para pelajar Vietnam itu bisa membayar uang sekolah dan kehidupan sehari-harinya selama di Jepang.

"Bekarja paruh waktu saja apabila mengikuti aturan 28 jam seminggu tak akan bisa hidup dengan baik di Jepang untuk bayar uang sekolah dan kehidupan. Jadi harus mendapat pasokan tambahan dana dari keluarganya bagi yang mau bersekolah di Jepang," ungkap seorang polisi Jepang sumber Tribunnews.com.

Polisi menduga Nakazawa telah mengorganisir siswa internasional secara ilegal.

Sekolah belajar bahasa Jepang,  Asahikawa Nihongo Gakko di Hokkaido Jepang dan insert foto pemilik sekolah Kazuhiko Nakazawa (59) yang ditangkap polisi.
Sekolah belajar bahasa Jepang, Asahikawa Nihongo Gakko di Hokkaido Jepang dan insert foto pemilik sekolah Kazuhiko Nakazawa (59) yang ditangkap polisi. (Foto Hokkaido Shimbun/Richard Susilo)

Undang-undang Pengungsi Imigrasi, dan lainnya memungkinkan siswa asing untuk bekerja hanya selama 28 jam per minggu.

Selain Kazuhiko Nakazawa (59) juga ditangkap pengelola sekolah Hideyuki Sugawara (46), Yasumoto Yoshiyuki (48) dan dua orang lainnya.

Tuduhan penangkapan lima orang adalah bahwa mereka bekerjasama mempekerjakan 2 pelajar Vietnam di luar jam kerja resmi dengan memediasi dua pekerja paruh waktu itu, memasuki Jepang pada bulan April-Juni 2019 berpura-pura sebagai pelajar asing.

Baca: Konbini di Jepang Tak Lagi Beroperasi 24 Jam Per Hari, FamilyMart Berikan Insentif Bulanan

Baca: Mau Lulus Ujian Hukum Jepang, Naik Gunung Fuji Sambil Siaran Langsung Malahan Meninggal

"Pelajar Vietnam tersebut sampai kini tak bisa bahasa Jepang hanya asisatsu (perkenalan diri) saja yang bisa diucapkannya," ungkap polisi Asahikawa.

"Setidaknya 11 pelajar asing dipekerjakan di perusahaan sampah di Hokkaido," ungkap sumber Tribunnews.com.

Polisi masih terus mengusut pimpinan sekolah tersebut dan keterkaitan dengan para pelajar yang dipekerjakan di perusahaan Jepang di Hokkaido.

Bagi yang tertarik informasi kerja di Jepang dapat bergabung ke: https://www.facebook.com/groups/kerjadijepang/

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan