Rabu, 3 September 2025

Cegah Perang, Predikat Geng Konflik Khusus Yakuza Jepang Diterapkan 20 Desember

Predikat "Geng Konflik Khusus" mafia Jepang akan diterapkan mulai 20 Desember mendatang guna mencegah perang antar geng yakuza di enam perfektur.

Editor: Dewi Agustina
Foto Friday
Orang nomor dua mafia terbesar Jepang (yakuza) Yamaguchigumi, Kiyoshi Takayama, 72 (kiri) Wakagashira Yamaguchigumi, menunggu perjalanan Shinkansen di stasiun Shinagawa menuju Nagoya tanggal 18 Oktober 2019, dan Yasuo Takagi Wakil Wakagashira Yamaguchigumi. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Predikat "Geng Konflik Khusus" mafia Jepang (yakuza) akan diterapkan mulai 20 Desember mendatang guna mencegah perang antar geng yakuza di enam perfektur yaitu Hyogo, Osaka, Kyoto, Aichi, Mie, dan Gifu.

"Jika diterapkan nanti, lima orang saja berkumpul, walaupun tidak berbuat apa-apa, polisi dapat menangkap mereka semua sekaligus," ungkap sumber Tribunnews.com, Minggu (15/12/2019).

Penerapan aturan khusus ini pernah dilakukan di masa sebelumnya.

Efeknya sudah terbukti pada Desember 2012, ketika empat komite keselamatan publik di Fukuoka, Saga, Nagasaki, dan Kumamoto menunjuk Kyushu Michijinkai dan Kyushu Seidokai (Namikawakai saat ini), yang telah mengintensifkan konflik, untuk pertama kalinya di Jepang.

Setelah diterapkan ketentuan khusus tersebut, tidak ada konflik yang terjadi selama satu setengah tahun sampai aturannya dicabut pada Juni 2014.

"Dengan adanya ketentuan khusus tersebut nantinya bahkan anggota tidak dapat makan bersama di luar," ungkapnya.

Orang nomor dua mafia terbesar Jepang (yakuza) Yamaguchigumi, Kiyoshi Takayama, 72 (kiri) Wakagashira Yamaguchigumi, menunggu perjalanan Shinkansen di stasiun Shinagawa menuju Nagoya tanggal 18 Oktober 2019, dan Yasuo Takagi Wakil Wakagashira Yamaguchigumi.
Orang nomor dua mafia terbesar Jepang (yakuza) Yamaguchigumi, Kiyoshi Takayama, 72 (kiri) Wakagashira Yamaguchigumi, menunggu perjalanan Shinkansen di stasiun Shinagawa menuju Nagoya tanggal 18 Oktober 2019, dan Yasuo Takagi Wakil Wakagashira Yamaguchigumi. (Foto Friday)

Ryota Takeda, Ketua Komite Keamanan Publik Nasional, menekankan pada konferensi pers minggu ini.

"Setelah serangkaian insiden, kami akan melakukan penyelidikan dan tindakan pencegahan yang diperlukan untuk mengklarifikasi seluruh gambar keadaan di lapangan antar para geng tersebut," ujarnya.

Meskipun area peringatan telah diatur di 6 prefektur, ada kemungkinan memindahkan kegiatan ke area lain.

"Saya tidak tahu seberapa efektifnya jika benar-benar menentukan ketentuan tersebut. Apakah situasi saat ini memang sangat diperlukan?" tanya sumber itu.

Baca: Jepang Perkuat Pasukannya di Timur Tengah, Kirim Pesawat dan Helikopter

Baca: Kaleidoskop Maret 2019, Putus Dari Reino Barack, Luna Maya Disebut Galau Hingga Punya Sifat Pelit

Baca: Pangeran Akishinomiya Jepang dan Puteri Kiko Menemui Reporter Cilik di Okinawa

Pada 3 Desember, enam hari setelah penembakan anggota geng Keiichi Furukawa (59) dari Kobe Yamaguchigumi (KY), polisi Perfektur Hyogo menangkap Koji Nakada (60) yang juga pemimpin Yamaken gumi portal utama KY yang dulu dipimpin Kunio Inoue.

Nakada ditangkap dengan tuduhan percobaan pembunuhan anggota geng lain bulan Agustus lalu.

Masyarakat cukup kaget mendengar penangkapan Nakada karena salah satu pimpinan Yamaguchigumi yang cukup terkenal dan dijuluki "Hitman" oleh banyak pihak.

Pada bulan Mei tahun lalu, Nakada dipromosikan dari kepala muda menjadi pemimpin Yamaken gumi menggantikan Inoue.

Halaman
12
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan