Rabu, 27 Agustus 2025

Iran Vs Amerika Memanas

Menlu Inggris Dominic Raab Kutuk Serangan Rudal Balistik Iran Terhadap 2 Pangkalan Udara AS di Irak

Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab mengutuk serangan rudal balistik Iran ke dua pangkalan udara Amerika Serikat (AS) di Irak.

Editor: Adi Suhendi
Twitter @ABC
Iran disebut telah meluncurkan beberapa rudal di fasilitas militer Amerika Serikat di Irak pada Rabu (8/1/2020) pagi waktu setempat. 

Laporan wartawan tribunnews.cim, Lusius Genik

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab mengutuk serangan rudal balistik Iran ke dua pangkalan udara Amerika Serikat (AS) di Irak.

Menurut keterangan Raab dua pangkalan udara tersebut terdapat pasukan koalisi termasuk personel Inggris yang bertugas di sana.

Ia mendesak Iran untuk tidak mengulangi "serangan sembrono dan berbahaya" setelah pemogokan di pangkalan di Irbil dan al Asad, di Utara dan barat Baghdad.

Baca: Fadli Zon: Pemerintah Indonesia Perlu Siapkan Rencana Amankan WNI di Iran

Kantor Kementerian Pertahanan Inggris melaporkan sejauh ini tidak ada korban asal Inggris dalam serangan tersebut.

Diketahui rudal balistik tersebut diluncurkan Garda Revolusi Iran sebagai balasan atas kematian Jenderal Qassem Soleimani pada hari Jumat.

Dia terbunuh di luar bandara Baghdad dalam serangan rudal yang diperintahkan langsung oleh Presiden AS Donald Trump.

Baca: AS-Iran Kian Memanas, Apa Dampaknya Bagi Perkekonomian Indonesia?

Raab mengatakan dia prihatin dengan laporan korban dan perang di Timur Tengah karena hanya akan menguntungkan kelompok teroris.

Di tempat terpisah, Sekretaris Brexit Stephen Barclay menekankan bahwa semua pihak, dalam hal ini AS dan Iran, perlu mengurangi eskalasi.

Baca: Reynhard Sinaga Jadikan Pria Mabuk Sebagai Target dan Ambil Barang Korban untuk Koleksi

"Tidak ada kepentingan bagi kedua pihak untuk melihat perang," katanya ketika berbicara di BBC Breakfast.

Mr Barclay menambahkan, Perdana Menteri Boris Johnson akan memperbarui Dewan Perwakilan dan segera membahas situasi Iran-AS.

Dikatakan, pembahasan tersebut akan dilakukan ketika pertemuan dengan Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen pada hari Rabu berlangsung.

Respons Donald Trump

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump memberikan komentarnya atas "puluhan rudal" Iran yang menghujani markas pasukan Amerika Serikat di Irak.

Dalam cuitannya di akun Twitter resminya @realDonaldTrump, Rabu (8/1/2020), ia membenarkan dua pangkalan militernya di Irak telah dihujani rudal oleh Iran.

"All is well! Missiles launched from Iran at two military bases located in Iraq. Assessment of casualties & damages taking place now. So far, so good! We have the most powerful and well equipped military anywhere in the world, by far! I will be making a statement tomorrow morning," tulis Donald Trump.

Trump mengatakan, soal kabar korban jiwa maupun perkiraan kerusakan yang dialami Ain al-Assad dan Irak, tengah diselidiki oleh otoritas terkait.

"Kami mempunyai peralatan militer yang paling canggih dan terbaik yang ada di dunia ini!" lanjutnya.

Serangan Rudal Iran ke Pangkalan AS 'Dibalas' Donald Trump dengan Cuitan di Twitter
Serangan Rudal Iran ke Pangkalan AS 'Dibalas' Donald Trump dengan Cuitan di Twitter (Kolase Tribunnews (Facebook via BBC dan pixabay.com))

Mengutip Kompas.com, Gedung Putih menyampaikan, telah memberitahu Presiden Donald Trump soal rudal dari Iran, dan saai ini tengah memantau perkembangannya.

Asisten Menteri Pertahanan untuk Urusan Publik, Jonathan Hoffman mengatakan, saat ini fokus Pentagon adalah memperkirakan kerusakan yang terjadi akibat serangan rudal di markas Amerika Serikat tersebut.

Dia menerangkan, Washington bakal mengambil langkah yang diperlukan untuk melindungi kepentingan Amerika Serikat dan sekutunya di Timur Tengah.

Pentagon menuturkan, mereka sudah berada dalam kondisi "siaga tinggi" selama beberapa hari sebelumnya buntut ketegangan yang terjadi.

Sekutu dekat Trump, Senator Lindsey Graham mengatakan, serangan yang menghantam pangkalan milik pasukan Amerika Serikat dan sekutunya adalah tindakan perang.

Masyarakat Teheran tumpah ke jalan-jalan memberi penghormatan terakhir kepada mendiang Qassem Soleimani.
Masyarakat Teheran tumpah ke jalan-jalan memberi penghormatan terakhir kepada mendiang Qassem Soleimani. (Leader.ir)

Sebelumnya, Iran melalui Garda Revolusi menyatakan, mereka menghujani markas pasukan Amerika Serikat dan sekutunya di Irak dengan "puluhan rudal".

Operasi itu dikatakan merupakan pembalasan atas pembunuhan Jenderal Qasem Soleimani oleh Amerika Serikat, Jumat (3/1/2020) pekan lalu.

Melansir Sky News via Kompas.com, Rabu (8/1/2020), "puluhan rudal" itu ditembakkan Divisi Dirgantara Garda Revolusi Iran, dan dinamai "Martir Soleimani".

Sementara, menurut sumber keamanan kepada AFP mengungkapkan, serangan itu terjadi dalam tiga gelombang selepas tengah malam waktu setempat.

Setidaknya sumber itu menghitung ada sembilan rudal yang menghantam markas pasukan AS di Ain al-Assad, barat Irak.

Iran disebut telah meluncurkan beberapa rudal di fasilitas militer Amerika Serikat di Irak pada Rabu (8/1/2020) pagi waktu setempat.
Iran disebut telah meluncurkan beberapa rudal di fasilitas militer Amerika Serikat di Irak pada Rabu (8/1/2020) pagi waktu setempat. (Twitter @ABC)

Melansir Kompas.com, berdasarkan laporan Global Firepower (GFP), Amerika mempunyai anggaran militer berlimpah, yakni sebanyak 716 miliar dollar AS, sementara Iran disebutkan hanya 6,3 miliar dollar AS.

Dari segi personel militer, Iran memiliki 873.000 personel.

Sedangkan total tentara Amerika di angka 2.141.900 personel.

Namun, Iran mempunyai peluncur roket lebih banyak dibandingkan dengan Amerika Serikat, yakni 1.900 berbanding 1.056 rudal milik Amerika Serikat.

Sementara untuk pesawat, Amerika Serikat tetap jauh lebih unggul, yakni dengan 13.398 pesawat, baik itu berstatus jet tempur, pembom, angkut, hingga latih.

Iran sendiri diketahui hanya memiliki 509 pesawat, dengan 165 jet tempur.

Sehingga, jika dibandingkan, helikopter Iran juga hanya dua persen dari helikopter Amerika Serikat, yaitu 126 berbanding 5.760 buah.

Kendaraan lapis baja Amerika juga hampir 20 kali lipat lebih banyak.

Jumlahnya 39.223 berbanding 2.345 milik Iran.

(Tribunnews.com/Nuryanti) (Kompas.com/Ardi Priyatno Utomo/Rizal Setyo Nugroho)

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan