Minggu, 17 Agustus 2025

Virus Corona

Pria Ini Bohong Setelah Balik dari Wuhan, Hadir di Kondangan dengan 3.000 Tamu, Kini Positif Corona

Pria ini berbohong setelah balik dari Wuhan. Ia lalu hadir di kondangan dengan ribuan tamu yang datang. Kini dirinya positif terjangkit virus corona.

Penulis: Miftah Salis
Editor: Sri Juliati
Xinhua/Chen Jing
ILUSTRASI - Sejumlah ahli memberikan penjelasan terkait apakah dikarantinya Wuhan bisa memperlambat wabah Virus Corona. 

TRIBUNNEWS.COM- Pria ini berbohong setelah balik dari Wuhan, China, wilayah yang menjadi pusat penyebaran virus corona.

Ia bahkan telah hadir di dua kondangan dengan ribuan tamu.

Kini pria tersebut didiagnosa positif terinfeksi virus corona.

Hingga saat ini, kasus virus corona dilaporkan terus mengalami peningkatan.

Mengutip dari perhitungan real time di situs thewuhanvirus hingga Rabu (5/1/2020) sore, virus corona telah menginfeksi 24.582 orang di seluruh dunia.

Epidemi penumonia dilaporkan terus menyebar di Wuhan dan daratan China lainnya.

Angka kematian juga terus melonjak, kini dilaporkan mencapai 492.

Virus corona telah menyebar di 28 negara.

Daratan China menjadi wilayah dengan jumlah kasus terbanyak.

Dilaporkan sebelumnya, seluruh wilayah di China telah terinfeksi virus yang diduga kuat berasal dari Wuhan tersebut.

Organisasi Kesehatan Dunia pada hari Kamis mengkonfirmasi keadaan darurat global terkait coronavirus
Organisasi Kesehatan Dunia pada hari Kamis mengkonfirmasi keadaan darurat global terkait coronavirus (Express.co.uk)

Pemerintah China meminta warganya untuk mengisolasi diri guna mencegah penularan.

Mereka yang diamati memiliki gejala langsung dikarantina.

Namun, kisah berbeda datang dari pria di Kota Jinjiang, Provinsi Fujian.

Pria tersebut berbohong demi lolos dari pemeriksaan.

Pada Selasa (28/1/2020), seorang pria didiagnosa positif menderita pneumonia akibat virus corona.

Ia mengaku kembali dari Filipina padahal baru saja kembali berlibur di Wuhan pada akhir Januari 2020.

Mengutip dari cna.com, pria tersebut menghadiri kondangan dengan lebih dari 3.000 tamu.

Seseorang di Desa Hongxing, Kota Yinglin, Fujian Selatan, tempat pria tersebut tinggal mengadakan perjamuan dengan lebih dari 300 meja di hari tersebut.

Acara tersebut digelar pada 21 Januari.

Dalam acara tersebut, hadir pula 10 tamu dari Taiwan.

Mengutip dari sumber yang sama, pada 23 Januari 2020, pria tersebut merasa tidak nyaman hingga memutuskan untuk pergi ke apotik.

Di hari berikutnya, si pria kembali menghadiri acara pesta pernikahan dan perjamuan desa di Dongshi.

Setidaknya ada 500 meja dalam acara tersebut.

Si pria kemudian didiagnosis terinfeksi virus corona.

Bahkan virus corona tersebut telah menular ke tujuh kerabat lainnya.

Mengutip dari World of Buzz, pihak berwenang lalu mengeluarkan surat pemberitahuan.

Siapa pun yang telah hadir dalam jamuan makan tersebut untuk segera mengkarantina diri di dalam rumah selama 14 hari.

Sementara itu, Pengadilan Tinggi Provinsi Heilongjang telah mengelaurkan pemberitahuan pada Selasa (4/2/2020) bahwa seseorang yang menularkan virus corona secara sengaja terancam hukuman mati.

Pasangan gelar pernikahan singkat

Diberitakan beberapa waktu lalu, seorang perawat yang sebelumnya terinfeksi virus corona langsung bekerja kembali setelah dinyatakan sembuh.

Hal serupa juga terjadi pada seorang dokter di Heze, Shandong, China.

Dokter tersebut tampaknya lebih memilih untuk merawat pasien dibanding mengurus masalah pribadinya termasuk pernikahannya.

Pada Kamis (30/1/2020), seorang pria bernama Li Zhiqiang yang berprofesi sebagai dokter melangsungkan pernikahan dengan kekasih hatinya, Yu Hongyan.

Prosesi pernikahan dokter di China hanya berlangsung 10 menit
Prosesi pernikahan dokter di China hanya berlangsung 10 menit (chinatimes.com)

Keduanya bahkan hanya melangsungkan pernikahan selama 10 menit.

Mengutip dari chinatimes.com, tak ada saudara maupun teman yang diundang.

Setelah prosesi pernikahan singkat tersebut, pengantin pria segera kembali bekerja.

Ia harus melewatkan makan siang dengan wanita yang baru dinikahinya.

Menurut laporan media setempat, pernikahan antara Li Zhiqiang dan Yu Hongyan hanya dihadiri oleh mempelai, orang tua mempelai pria, serta pengajar upacara pernikahan.

Proses upacara pernikahan dilakukan secara sederhana.

Li Zhiqiang bergegas kembali ke Jinan untuk membantu penanganan virus corona.

Li merupakan seorang dokter di RS Kedua Universitas Shandong.

Menurut Li, pernikahan tersebut direncanakan digelar pada 31 Januari sebelum wabah virus corona merebak.

Menyebarnya virus corona membuat pasangan tersebut berniat untuk menunda pernikahan.

Mengutip dari World of Buzz, kedua pasangan orang tua tak setuju akan hal tersebut.

Menunda pernikahan dinilai sebagai hal yang tidak baik.

Akhirnya, Li dan Yu memutuskan untuk menggelar upacaras sederhana.

Keputusan untuk tidak mengundang kerabat atau teman bertujuan untuk mengurangi risiko infeksi.

Sementara itu, pengantin wanita Yu menyebut, prosesi pernikahan selama 10 menit tersebtu adalah hal yang paling baik saat ini.

Yu pun merasa puas dengan pernikahannya.

Setelah upacara, Yu juga memberi kabar kepada orang tuanya yang saat itu tak bisa datang ke pernikahan.

Menurut Yu, hal paling baik saat ini adalah membuat sang suami melakukan pekerjaan dengan baik dan tenang.

Dilaporkan hingga saat ini, wabah virus corona telah menyebar ke 27 negara di seluruh dunia.

(Tribunnews.com/Miftah)

 
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan