Kamis, 28 Agustus 2025

Virus Corona

Ketakutan Virus Corona, Petugas di China Pukuli Anjing di Jalanan sampai Mati

Ketakutan Virus Corona, Petugas di China Pukuli Anjing di Jalanan sampai Mati

Daily Mail
Ketakutan Virus Corona, Petugas di China Pukuli Anjing di Jalanan sampai Mati 

Perintah larangan tersebut diumumkan setelah turunnya instruksi dari pejabat yang lebih tinggi lagi untuk menyingkirkan hewan-hewan peliharaan karena takut akan membawa virus corona.

Satu desa di Hubei meminta semua warganya untuk "mengurusi" hewan peliharaan mereka dalam waktu 5 hari.

Jika tidak, petugas akan "membereskan" mereka semua.

Sementara itu, lembaga lainnya yang berada di Shaanxi mengintruksikan warganya untuk "tahu diri" akan adanya virus corona yang kian menyebar kemana-mana.

Mereka pun diminta untuk menyingkirkan anjing dan kucing peliharaan mereka secepatnya.

Perintah ini muncul setelah ada ahli yang memberi peringatan bahwa hewan peliharaan perlu diisolasi karena mungkin akan terkena virus corona juga.

Klaim itu menyebabkan kekhawatiran dan ketakutan warga China yang mengira virus bisa menular ke anjing atau kucing.

Di Wuhan, yang merupakan sumber virus corona, ada satu desa yang melarang penduduknya untuk menyimpan kucing, anjing, atau ternak di rumah mereka.

Dalam flyer yang tersebar di berbagai daerah, petugas mengancam akan menangkap, membunuh dan mengubur hewan peliharaan jika mereka melihatnya jalan kemana-mana.

Perintah serupa juga muncul di provinsi dan kota di seluruh negeri, termasuk Beijing, Tianjin, Shandong, Heilongjiang, Hebei, Wuhan, Shanxi dan Shanghai, menurut organisasi kesejahteraan hewan, Humane Society International.

Baca: Jepang Siapkan Anggaran 800 Juta Yen untuk Litbang Pembuatan Anti Virus Corona

Pendapat Ahli

Masih dikutip dari Daily Mail, Dr Peter J. Li, seorang pengamat kebijakan China dari Humane Society International, mengatakan pihaknya telah memperhatikan memo yang dikeluarkan oleh otoritas lokal China yang memerintahkan pelarangan dan bahkan pembunuhan anjing dan kucing liar tersebut.

"Ini bukan pendekatan yang tepat bagi otoritas lokal di China untuk menangani krisis nasional yang bersumber perdagangan satwa liar di China," kata Dr Li kepada MailOnline.

'Hewan peliharaan tidak berkontribusi terhadap merebaknya SARS pada 2002-2003. Mereka tidak ada hubungannya dengan epidemi Wuhan," tambahnya.

Menurut Dr Li, perintah semacam itu dapat merusak upaya nasional untuk menghentikan wabah.

"Tindakan mereka juga menunjukkan bahwa banyak pejabat lokal China tidak memiliki kompetensi untuk menjalankan masyarakat Tiongkok," pungkasnya.

Sementara itu, badan kesehatan dunia WHO juga belum melihat adanya bukti bahwa anjing dan kucing bisa membawa virus corona.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan