Minggu, 7 September 2025

Virus Corona

Media Asing Soroti Tak Ada Kasus Virus Corona di Indonesia

Media Asing Soroti Indonesia, Peneliti dari Universitas Havard, Amerika Serikat menuturkan, mungkin ada kasus yang tidak terkonfirmasi di Indonesia.

Kolase Tribunnews/the wuhan virus
Media Asing Soroti Indonesia, Peneliti dari Universitas Havard, Amerika Serikat menuturkan, mungkin ada kasus yang tidak terkonfirmasi di Indonesia. 

TRIBUNNEWS.COM - Indonesia belum melaporkan satu pun kasus wabah virus corona.

Padahal, hampir satu bulan World Health Organization (WHO) menyatakan, wabah Covid-19 sebagai darurat kesehatan global.

Beberapa pakar mempertanyakan nihilnya laporan kasus corona di Indonesia.

Hal ini mengingat wabah yang pertama kali terdeteksi di Wuhan, China itu telah menewaskan lebih dari 2.000 orang.

Diketahui, virus yang terdeteksi sejak Desember2019 tersebut juga telah mewabah di 30 negara.

Peneliti dari Universitas Harvard, Amerika Serikat menuturkan, mungkin ada kasus yang tidak terkonfirmasi di Indonesia.

Peneliti tersebut lantas merekomendasikan agar Jakarta untuk memperkuat sistem detektornya.

Penumpang Kapal Pesiar The Diamond Princess masih dikarantina terkait virus corona di dalam kapal yang berlabuh di Terminal Kapal Dermaga Daikoku, Yokohama, Jepang, Jumat (14/2/2020). Total terdapat 78 WNI yang menjadi kru kapal tersebut, dengan 4 diantaranya positif terjangkit virus corona. AFP/CHARLY TRIBALLEAU
Penumpang Kapal Pesiar The Diamond Princess masih dikarantina terkait virus corona di dalam kapal yang berlabuh di Terminal Kapal Dermaga Daikoku, Yokohama, Jepang, Jumat (14/2/2020). Total terdapat 78 WNI yang menjadi kru kapal tersebut, dengan 4 di antaranya positif terjangkit virus corona. AFP/CHARLY TRIBALLEAU (AFP/CHARLY TRIBALLEAU)

Baca: Gara-gara Corona, Semua Penumpang Kapal Diamond Princess Dapat iPhone Gratis

Dikutip dari Al Jazeera, dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada 11 Februari 2020 lalu memperkirakan Indonesia memiliki sekira lima kasus wabah virus corona

Mereka menggunakan pemodelan matematika berdasarkan volume penerbangan antara negara Indonesia dengan Wuhan, China.

Masalah ini telah menimbulkan perdebatan di Indonesia.

Menteri Kesehatan Indonesia, dr Terawan Agus Putranto menyebut studi Harvard menghina.

Terawan mengatakan, Indonesia belum mencatat satu kasus wabah virus corona karena berkat doa.

Teknisi pendukung klinis Douglas Condie mengekstrak virus dari sampel swab sehingga struktur genetik virus dapat dianalisis dan diidentifikasi di laboratorium pengujian coronavirus di Glasgow Royal Infirmary, Glasgow, Inggris Raya. Rabu (19/02/2020). (Jane Barlow/POOL/AFP)
Teknisi pendukung klinis Douglas Condie mengekstrak virus dari sampel swab sehingga struktur genetik virus dapat dianalisis dan diidentifikasi di laboratorium pengujian coronavirus di Glasgow Royal Infirmary, Glasgow, Inggris Raya. Rabu (19/02/2020). (Jane Barlow/POOL/AFP) (AFP/JANE BARLOW)

Sementara itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Achmad Yurianto buka suara.

Ia dengan tegas menolak penelitian dari Harvard yang berdasarkan pemodelan matematika itu.

"Harvard juga lupa, udara Indonesia tidak seperti udara di China yang subtropis," terang Achmad Yurianto kepada Al Jazeera.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan