Virus Corona
Inilah Tempat Asal Mula Virus Corona Ditemukan, Ilmuwan China Tidak Sebut Pasar Ikan Wuhan
Ilmuwan asal China telah menemukan bukti terbaru terkait asal muasal viru corona. Ternyata, virus tersebut pertama kali ditemukan bukan di pasar Wuhan
Editor:
Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Ilmuwan China menemukan bukti terbaru terkait asal muasal virus corona.
Berdasarkan analisis data genomik dari 93 sampel, virus corona ternyata juga berasal dari wilayah lain di luar Kota Wuhan, Provinsi Hubei.
Awalnya virus corona diklaim berasal dari sebuah pasar seafood di Wuhan, Provinsi Hubei, China.
Namun, hasil penelitian Akademi Ilmu Pengetahuan China dan Lembaga Penelitian Otak China mengatakan, virus corona yang telah merenggut lebih dari 2.000 nyawa ini berasal dari tempat lain.
Baca: UPDATE Virus Corona Menjangkit 35 Negara, 79.568 Terinfeksi, 2.620 Meninggal, dan 25.041 Sembuh
Baca: UPDATE Terbaru Penyebaran Virus Corona, Menyerang 79.930 Orang, Menewaskan 2.469
Tim penelitian yang dipimpin oleh Dr Yu Wenbin mengurutkan data genomik akan 93 sampel SARS-Cov-2 alias virus corona dari 12 negara.
Tujuannya untuk melacak sumber infeksi dan memahami bagaimana penyebarannya.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa saat penyebaran cepat terjadi di Pasar Huanan Seafood di Wuhan, terjadi pula dua ekspansi populasi besar pada 8 Desember 2019 dan 6 Januari 2020.
Penelitian yang dipublikasikan di situs institut penyelenggara tersebut pada Kamis lalu menyatakan, kemungkinan penyebaran virus dimulai dari orang ke orang bukan pada awal Desember 2019, bahkan sejak akhir November 2019.
Baca: Ada WNI di Kapal World Dream Tidak Ikut Dievakuasi Karena Kontrak Kerja dan Negatif Corona
Baca: Menkes Terawan: 9 WNI Dirawat Karena Virus Corona di Jepang
Studi untuk mengetahui apakah benar Pasar Huanan Seafood di Wuhan menjadi satu-satunya tempat kelahiran virus corona dianggap sangat penting untuk menemukan sumber aslinya.
Tim peneliti juga perlu menentukan inang perantara agar dapat mengendalikan epidemi dan mencegah penyebarannya lagi.
Para ilmuwan juga mengatakan, walaupun Pusat Kontrol Penyakit dan Pencegahan Nasional China (CCDCP) telah meningkatkan level penyebaran virus corona pada tingkat 2 sejak 6 Januari 2020, informasinya masih belum tersebar secara menyeluruh.
"Sebenarnya jika peringatan itu sudah didapat oleh seluruh lapisan masyarakat, angka infeksi secara nasional dan global tidak akan tinggi," kata tim peneliti.
Baca: UPDATE Virus Corona: Ada 34 Negara, 79.562 Orang Terinfeksi, 2.619 Jiwa Meninggal, dan 25.041 Sembuh
Baca: Jelang Berlaga di Liga Champions, Barcelona Harus Menjalani Pemeriksaan Tes Virus Corona

Tim peneliti juga menegaskan, jika peringatan itu diikuti, jumlah penyebaran dari pertengahan sampai akhir Januari 2020 pasti dapat berkurang.
Sementara di Xiang Nijuan, seorang peneliti CCDCP mengatakan pada Sabtu (22/2/2020), orang yang terinfeksi virus corona sudah terjangkit virus tersebut dua hari sebelum gejalanya muncul.
Untuk itu, setiap orang yang pernah berkontak langsung dengan pasien terinfeksi virus corona dalam 48 jam harus mengarantina diri mereka selama 14 hari.
Sampai saat ini, virus corona telah menginfeksi sebanyak lebih dari 76.000 orang dan menewaskan lebih dari 2.000 orang.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Virus Corona Ternyata Tak Berasal dari Pasar Seafood Wuhan, Ini Faktanya
(Kompas.com/Miranti Kencana Wirawan)