Royal Family
Jessica Mulroney Membantah Mendaftarkan Situs Amal untuk Meghan Markle dan Harry
Beredar laporan, Jessica Mulroney mendaftarkan itus web sussexglobalcharities.com atas nama Meghan dan Harry. Hal itu dibantah oleh Jessica Mulroney.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Meghan Markle dan Harry masih menjadi perbincangan publik.
Beredar laporan, Jessica Mulroney (40) mendaftarkan itus web sussexglobalcharities.com atas nama Meghan dan Harry.
Dikutip dari Daily Mail, kabar tersebut dibantah oleh Jessica Mulroney.
Melalui unggahan Twitternya, Jessica Mulroney menjelaskan bahwa pada kenyataannya, ia tidak mendaftarkan situs web mana pun.
Berdasar laporan People Magazine, melalui informasi dari sumber mereka mengkonfirmasi Jessica Mulroney telah mendaftarkan situs tersebut melalui yayasan Shoebox Project Foundation.
Baca: Ben Fordham Lempar Sindiran untuk Harry dan Meghan: Mereka Terkesan Manja dan Sombong

Portal berita Daily Mail juga melaporkan situs web melalui badan amal yang sama, Shoebox Project Foundation.
Namun Jessica Mulrenoy membantah dan mengatakan ia tidak berafiliasi dengan grup tersebut.
"Jika wartawan investigasi tertentu melakukan pekerjaan mereka, mungkin mereka akan melihat bahwa Shoebox Project Foundation dimiliki oleh Mr Roy di North Carolina dan tidak memiliki afiliasi atau ikatan dengan badan amal kami The Shoebox Project," tweeted Mulroney .
"Selamat Hari minggu," tambahnya.
Lebih lanjut, menurut situs web badan amal tersebut, The Shoebox Project mengumpulkan dan mendistribusikan Shoebox yang diisi hadiah untuk wanita yang tunawisma atau berisiko tunawisma di komunitas di seluruh Amerika Serikat dan Kanada.
Diberitakan, Yayasan Shoebox Project tidak dapat dihubungi untuk memberikan komentar.
Baca: Anggap Pernyataan Pasangan Sussex Tak Sopan, Tom Bower: Meghan Tak Ada Status Jika Tak Nikahi Harry
Kabar Lain Terkait pasangan Meghan Markle dan Harry
Diberitakan Tribunnews sebelumnya, penulis Biografi Pangeran Charles, Tom Bower bahkan menyebut Meghan Markle itu 'dengki'.
Dia juga menuduh Meghan ingin mengomersialkan keluarga kerajaan tanpa memikirkan perasaan Ratu.
Dilansir dari Daily Mail, Pengamat Kerajaan ini menggambarkan pernyataan Meghan dan suaminya itu, beresiko menghancurkan kedaulatan negara.
Tom mengklaim, Meghan sebenarnya tidak memiliki status ketika di luar keluarga kerajaan.
Pria 73 tahun ini mengklaim, pilihan kata yang digunakan untuk pernyataan itu tidak sopan untuk Ratu.

Baca: Meghan Markle Dikabarkan akan ke Inggris Bulan Depan, Ada Pertemuan Rahasia dengan Patronase
Sedangkan Meghan, terus berusaha mengomersialkan keluarga kerajaan tanpa peduli pada Ratu.
"Pernyataan berisi dendam itu dari Meghan."
"Meghan mendapatkan apa yang dia inginkan," ujarnya pada acara Good Morning Britain.

Pernyatan itu dibalas seorang wartawan Inggris, Afua Adom.
Menurutnya, Meghan Markle sudah menjadi aktris yang sukses sebelum menikah dengan anggota kerajaan.
Harry dan Meghan mengumumkan bahwa mereka akan berhenti menggunakan label Sussex Royal pada Jumat lalu.
Mereka mengklaim, akan mulai berhenti saat sudah resmi mengundurkan diri dari bangsawan senior yakni pada 31 Maret.
Tetapi, beberapa jam kemudian mereka merilis pernyataan pembaruan, pada website resminya.
Mereka mengatakan, bahwa Ratu tidak memiliki kekuasaan atas kata Royal saat ada di luar negeri.

Selain itu, mereka mengatakan bahwa kerajaan tidak bisa menghentikan mereka saat menggunakan kata Royal di luar negeri.
Pernyataan panjang itu, tampaknya menyasar pada sejumlah bangsawan di kerajaan.
Antara lain kakak Harry Duke dan Duchess of Cambridge, Putri Beatrice, Putri Eugenie, dan Pangeran Edward.
"Ini tidak sopan untuk Ratu."
"Maksudnya dengki ialah, dua baru menikah dengan anggota kerajaan dan dia keluar."
"Tetapi, dia ingin menyelamatkan hak-haknya di kerajaan," ujar Tom.
Baca: Pengamat Sebut Pernyataan Harry dan Meghan Tidak Penting dan Berisi Kedengkian, Ini Motif Meghan
Menurutnya, yang terpenting untuk Inggris kini adalah melindungi reputasi Kerajaan Inggris.
Keluarga kecil pasangan ini memang dikendalikan sepenuhnya oleh Meghan.
"Yang mendominasi pasangan Megxit adalah Meghan, yang ingin mengomersialisasikan keluarga kerajaan," tambah Tom.
"Dia punya karier dan semuanya, tapi dia tidak memiliki status jika berpisah dari keluarga kerajaan," jelasnya.
Adom menyangkal hal itu, menurutnya Meghan sudah memiliki status yang cukup dikenal publik sebelum menikah.
"Jika dia tidak menikah dengan keluarga kerajaan, dia tidak mungkin mendirikan badan amal dan memasarkan sepatu mereknya," jelas Tom.
Baca: Jelang Pangeran Harry dan Meghan Keluar dari Kerajaan, Intip Semua Jadwal dan Tugas Terakhirnya
Ben Fordham Sebut Harry dan Meghan Terkesan Manja dan Sombong
Pernyataan Pangeran Harry dan Meghan Markle Jumat lalu, menuai banyak kritik pedas dari berbagai lini.
Rata-rata mereka menyebut pasangan Sussex ini, tidak menghormati neneknya, Ratu Elizabeth II.
Terlebih pada pernyataan mereka, tentang keputusan kerajaan untuk melarang penggunaan kata Royal pada label Sussex Royal.
Senin lalu, Penyiar Radio Australia Ben Fordham mengecam Duke dan Duchess of Sussex.
Dia menyebut tindakan keduanya adalah tidak sopan dan jahat.
Dia mengatakannya saat di acara 2GB, dan mengaku tidak tahan dengan sikap yang ditunjukkan pasangan ini.
"Saya hilang kesabaran dengan Harry dan Meghan."
"Sikapnya yang kemarin ini, mereka telah menyenggol Yang Mulia Ratu," ujar Ben dilansir dari Daily Mail.

Menurutnya, pernyataan ayah dan ibu Archie ini berkebalikan.
"Mereka harus datang ke Ratu. Mereka setuju untuk tidak menggunakan kata Royal."
"Tapi kemudian mereka berseru, bahwa Yang Mulia tidak memiliki embel-embel Royal saat di luar negeri," ujarnya dengan marah.
Ben menanyakan, kenapa Harry dan Meghan harus menunjukkan bahwa Ratu tidak memiliki yurisdiksi atas kata Royal di luar negeri.
Padahal, mereka sendiri telah menyatakan setuju tidak menggunakannya.
"Membuat pernyataan tentang Ratu seperti itu tidak patut dilakukan."
"Dan Harry harus lebih menghormati neneknya."
"Anda (Harry) yang membuat keputusan, bukan orang lain," tambahnya.
(Tribunnews/Andari Wulan Nugrahani/Ika Nur Cahyani)