Selasa, 26 Agustus 2025

Mahathir Mohamad Mundur

Mahathir Mohamad Bisa Kembali Menjadi PM Malaysia, tanpa Harus Menepati Janjinya kepada Anwar

Mahathir Mohamad Bisa Kembali Menjadi PM Malaysia, tanpa Harus Menepati Janjinya pada Anwar

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: bunga pradipta p

Masih dilansir South China Morning Post, untuk pertama kalinya dalam sejarah politik Malaysia, sang raja mulai melakukan wawancara kepada 222 anggota parlemen pada Selasa lalu.

Wawancara itu dimaksudkan untuk menentukan siapa perdana menteri selanjutnya.

Perkembangan ini terjadi hanya 21 bulan setelah koalisi Pakatan Harapan menang dramatis atas koalisi Barisan Nasional.

Barisan Nasional yang telah berkuasa selama 61 tahun, ternoda karena korupsi.

Pada saat itu, kemenangan Mahathir (bersama mantan saingannya Anwar Ibrahim) dirayakan sebagai kelahiran "Malaysia Baru".

Pertarungan di dalam Pakatan Harapan langsung dimulai segera setelah itu.

Poin utama pertikaian adalah ketika Anwar Ibrahim (72), akan mengambil alih jabatan Mahathir.

Anwar pernah menjabat sebagai perdana menteri antara 1981 dan 2003.

Anwar mengejutkan Malaysia pada Minggu malam ketika ia merasa telah "dikhianati" oleh anggota partai Mahathir dan yang lainnya dari Parti Keadilan Rakyat (PKR) sendiri yang berusaha menghalanginya untuk menjadi PM Malaysia berikutnya.

Masih menjadi pertanyaan tentang masa depan mantan wakil presiden PKR Azmin Ali, yang dipecat dari partai pada hari Senin bersama sekutunya Zuraidah Kamaruddin.

Sebagai balasan, mantan menteri itu membawa 9 loyalis mereka untuk duduk sebagai blok independen di parlemen.

Azmin telah mengalami keretakan yang berkepanjangan dengan presiden partainya, Anwar.

Pada hari Senin, sekretaris jenderal DAP Lim Guan Eng mengatakan para "pemberontak" PKR marah karena mereka bekerja sama dengan Umno, Partai Islam Malaysia (PAS) sayap kanan, dua partai oposisi yang lebih kecil dan bagian Bersatu tertentu untuk "membentuk dukungan" baru.

Narasumber dari PKR mengatakan bahwa Azmin telah "keluar", meskipun sebelumnya dianggap sebagai pilihan alternatif bagi perdana menteri berikutnya.

Nama Azmin muncul sebagai alternatif perdana menteri berikutnya mengingat ketidaksukaan Mahathir terhadap Anwar, yang ia singkirkan karena tuduhan korupsi dan sodomi tahun 1990-an.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan