MC Konferensi Gugup Panggil Harry dengan 'Yang Mulia', Sikap Suami Meghan Markle Buat Berkesan
"Saya agak gugup tetang cara memperkenalkannya. Banyak perdebatan di balik gelarnya tersebut," ujar Hazarika.
Penulis:
Ika Nur Cahyani
Editor:
Facundo Chrysnha Pradipha
Mengetahui sebelumnya Duke dan Duchess of Sussex, ribut masalah gelar Royal yang melekat pada mereka.
"Dia sangat hangat, santai, dan fokus pada tujuannya ada di acara itu," ujar Hazarika.
"Dia sangat santai. Satu hal yang saya perhatikan dia tampak tidak kaku bercengkrama dengan delegasi lainnya."
"Saya terkesan karena dia terlihat fokus, terlihat meyakinkan. Saya tidak menangkap kesan bahwa kejadian yang ia alami ini adalah mimpi buruk baginya," tambahnya.
Baca: Detik-detik Pangeran Harry Keluar dari Kerajaan Inggris, Duke of Sussex Ingin dipanggil Harry
Baca: Ayah Meghan Markle Murka Lantaran Ratu Elizabeth Dihina: Saya Sangat Marah dengan Harry & Meghan
Baca: Ayah Meghan Markle Kesal dengan Meghan dan Harry: Dia Mencampakkan Keluarga Inggris
Harry bertolak ke Inggris menggunakan penerbangan komersial dari Kanada.
Lalu dia naik kereta LNER dari London ke Edinburgh, Skotlandia untuk menghadiri konferensi Travalyst Rabu silam.
Pada pidatonya, Harry yang juga dikenal sebagai Earl of Dumbarton di Skotlandia memperingatkan bahwa pertumbuhan pariwisata kini menghancurkan beberapa tempat indah di dunia.
Duke menyerukan agar bisnis perjalanan dan pariwisata bisa bekerjasama, mengembangkan masa depan yang lebih cemerlang.
"Kita percaya bahwa perjalanan adalah sesuatu yang baik, itulah dimana manusia mendapatkan pengalaman, koneksi budaya, dan persahabatan yang baru."
"Bisnis ini adalah pusat kekuatan global yang mempekerjakan ratusan juta orang, mempertahankan situs berharga di dunia, memperkenalkan pada khalayak, tempat-tempat menarik, dan alam liar yang hanya bisa kita lihat lewat layar kaca," pidato Harry.
Kendati demikian, dia menilai bahwa agen perjalanan maupun wisata harus waspada dengan lonjakan pelancong yang tak terelakkan.
Oleh karena itu, langkah-langkah tertentu untuk menanggulangi hal ini, harus segera dilakukan.
Kahwatirnya, jika tak secepatnya diantisipasi nantinya bisa mempengaruhi destinasi wisata yang indah di dunia.
"Nantinya bisa terjadi banyak orang yang kewalahan, pantai-pantai ditutup karena polusi, dan satwa di alam liar terusir dari habitat mereka."
"Yang mana semua ini, juga akan berdampak buruk pada masyarakat dan mengurangi peluang pariwisata," tambah Harry.
