Kamis, 6 November 2025

Jerman Akan Tampung 100 Anak Pengungsi Suriah di Yunani, UNICEF Prihatin pada Kondisi Mereka

Berlin, Jerman akan menampung 80 hingga 100 anak-anak dari kamp pengungsi Yunani.Mereka akan bekerjasama dengan sejumlah negara Uni Eropa lainnya.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Foto: Sedat Suna / EPA
Orang-orang yang telah melarikan diri dari Suriah beristirahat ketika mereka menunggu untuk menyeberangi perbatasan dari Turki ke Yunani. 

TRIBUNNEWS.COM - Berlin, Jerman akan menampung 80 hingga 100 anak-anak dari kamp pengungsi Yunani.

Pernyataan ini terlontar dari otoritas Jerman, pada Selasa (10/3/2020).

Mereka mengkhawatirkan penumpukan migran di perbatasan Turki-Yunani.

Para politisi Eropa sedang berupaya melakukan sesuatu terkait puluhan ribu migran ini.

Sebelumnya, para migran ini bergerak secara masif ke Yunani untuk mencari perlindungan dan kehidupan yang lebih baik.

Ankara pun pada bulan lalu menyatakan bahwa mereka tidak bisa lagi menahan para migran dari tanah Turki.

Sejumlah partai koalisi Jerman mengatakan pada Senin lalu, bahwa mereka siap mengambil beberapa ratus anak dari kamp pengungsi itu.

Mereka akan bekerjasama dengan sejumlah negara Uni Eropa lainnya.

Fokusnya adalah menampung anak-anak yang sakit atau berusia kurang dari 14 tahun dan tidak memiliki sanak keluarga.

Saat disinggung kapan kemungkinan anak-anak itu akan tiba di Berlin, otoritas khusus urusan dalam negeri Andreas Geisel menilai hal ini masih membutuhkan keputusan pemerintah.

"Sekarang tergantung dengan seberapa cepat pemerintah Jerman melakukan keputusan ini."

"Saya kira lebih kepada hari ini dibanding esok," jelas Andreas.

Situasi Idlib, Suriah
Situasi Idlib, Suriah (Tangkap Layar Al Jazeera)

Kini di Yunani tumbuh kamp-kamp pengungsi dari Suriah dan Turki yang berharap bisa masuk ke Uni Eropa.

Mayoritas mereka lari dari perang saudara yang tengah berkecamuk, pengaiayaan, dan kemiskinan di Timur Tengah dan Afrika.

Yunani menolak membuka perbatasan mereka untuk para pengungsi ini bisa masuk.

Kini para pengungsi yang ada di Turki juga sudah banyak bergerak ke Yunani.

Turki sendiri, sudah menampung sekitar 3,6 juta jiwa pengungsi dari Suriah.

Atas kejadian ini, Yunani dan Uni Eropa meuduh Turki sengaja mendorong para migran untuk melintasi perbatasan.

Cara ini dikira Eropa untuk menekan Brussels agar mengeluarkan lebih banyak dana untuk menampung para migran dan mendukung tujuan geopolitik Ankara dalam konflik Suriah.

Baca: Yunani Protes pada Turki Tak Menahan Pergerakan Migran ke Eropa, Erdogan: Akan Mencapai Jutaan

Baca: Duta Besar Turki: Hentikan Penyebaran Virus Corona di Kamp Migran Suriah Adalah Misi yang Mustahil

Lebih dari 3.000 anak-anak di Yunani harus diberi tempat tinggal yang layak.

Finladia akan membantu menampung 150 anak-anak yang tidak didampingi

Namun, Direktur UNICEF Afshan Khan mengatakan bahwa jumlah itu belum cukup mengurangi banyaknya anak terlantar di sana.

"Kita perlu Eropa untuk berdiri bersama Yunani dan Turki dan negara-negara di garis terdepan Mediterania."

"Untuk membantu melindungi dan menampung anak-anak yang terlantar," jelasnya pada Reuters.

Perancis, Portugal, Finlandia, dan Luksemburg juga menawarkan diri untuk menampung beberapa anak.

Khan menggambarkan banyaknya anak-anak dan perempuan yang tinggal di perbatasan Yunani-Turki ini.

Sehari-hari mereka hanya tidur di tenda pengungsian seadanya di tengah hamparan lapangan.

Hanya beralaskan terpal dan tenda plastik yang tidak bisa menangkal hawa dingin.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved