Virus Corona
Singapura Siapkan Anggaran Rp 59 Triliun agar Ekonomi Tetap Stabil
Lee Hsien Loong berbicara tentang tiga aspek utama soal pandemi virus corona ini, yaitu aspek medis, psikologi, dan ekonomi, termasuk anggaran
Seperti yang diberitakan Tribunnews sebelumnya, Singapura telah mengisolasi semua yang berpotensi terinfeksi virus corona.
Kasus-kasus virus corona baru muncul dari orang yang baru saja datang dari luar negeri atau imported cases.
Pemerintah Singapura melakukan pelacakan kontak, dan mengkaratina orang-orang terdekat mereka.
Dengan begitu, jumlah pasien virus corona di Singapura tidak meroket.
Namun, Singapura mengakui belum ada satupun cara yang benar-benar bisa menangkal virus corona, meski langkah terbaik telah dilakukan.

Lee Hsien Loong mengungkap kondisi di China telah mulai stabil.
Namun jumlah kasus masih terus meningkat di belahan dunia lain, seperti Eropa, Amerika, dan Timur Tengah.
WHO pun menyatakan virus corona atau Covid-19 sebagai pandemi.
Hal itu berarti, WHO menilai akan banyak negara yang mengalami wabah besar, dengan penularan berkelanjutan, seperti yang terjadi di Korea Selatan dan Italia.
Tidak seperti Sars, wabah virus corona ini mungkin akan berlanjut untuk sementara waktu, bisa satu tahun, atau lebih lama.
WHO menyebut kunci utama penularan virus corona yang begitu cepat ini.
WHO menilai banyak negara yang tidak menganggap serius virus corona, yang mereka sebut "tingkat kelambanan yang mengkhawatirkan."
Di sisi lain, Singapura tidak menganggap remeh virus corona.
Singapura menangani virus corona dengan serius.
Baca: Kematian 1.000 Lebih, Italia Klaim Lockdown Efektif Tekan Corona
Keseriusan Singapura itulah yang membuat WHO memuji langkah yang dilakukan Singapura dalam menangani wabah corona.