Sabtu, 30 Agustus 2025

Amerika dan China Berdebat Soal Asal Mula Covid-19

Perdebatan antara Amerika Serikat dan China mengenai covid-19 semakin meningkat pada Senin (23/3/2020).

freepik
7 Mitos dan Informasi yang Salah tentang Virus Corona: Panas Bisa Membunuh Virus? 

TRIBUNNEWS.COM - Perdebatan antara Amerika Serikat dan China mengenai covid-19 semakin meningkat pada Senin (23/3/2020).

Perang kata-kata itu meningkat setelah pihak kedutaan besar China di Perancis menyebut wabah sebenarnya dimulai dari Amerika Serikat.

Sebelumnya, Pesiden Donald Trump dan pejabat Amerika lainnya berulang kali menggambarkan covid-19 sebagai 'Virus China'.

Pernyataan itu membuat Beijing marah dan memicu tuduhan-tuduhan tentang asal-usul penularan Covid-19.

"Berapa banyak kasus covid-19 di antara 20.000 kasus akibat flu dimulai (di AS) pada September tahun lalu?," kata kedutaan China di Paris bertanya dalam serangkaian pesan Twitter yang dilansir Al Jazeera.

Baca: Kasus Infeksi Covid-19 di Perancis Dekati Angka 20.000

Baca: 31 Orang Tertular Virus Corona setelah Menghadiri Pesta Pernikahan, Termasuk Ibu yang Tengah Hamil

Presiden AS Donald Trump Umumkan Darurat Nasional Virus Corona
Presiden AS Donald Trump Umumkan Darurat Nasional Virus Corona (Twitter Donald Trump)

"Apakah Amerika Serikat tidak mencoba menularkan pneumonia lewat virus corona baru sebagai flu?," tambahnya.

Lebih jauh. kedutaan tidak menunjukkan bukti ilmiah atas klaimnya.

Kedutaan besar China di Prancis lalu menggambarkan penutupan pusat penelitian senjata biokimia di Amerika.

"Penutupan yang mengejutkan pada Juli lalu (2019) atas pusat penelitian senjata biokimia Amerika, terbesar di pangkalan Fort Detrick di Maryland," kata kedutaan.

"Setelah penutupan, serangkaian pneumonia atau kasus serupa muncul di Amerika Serikat," ungkap kedutaan.

Khamenei Klaim Covid-19 Buatan Manusia

Secara terpisah, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengklaim pada Minggu (22/3/2020) bahwa covid-19 bisa jadi buatan manusia oleh pemerintah AS.

"Virus secara khusus dibangun untuk Iran menggunakan data genetik Iran, yang mereka peroleh melalui berbagai cara", katanya.

Menyebut Covid-19 sebagai "virus Wuhan", Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada hari Senin mengatakan "buatan palsu Khamenei".

Baca: ODP Covid-19 di Kalbar Melonjak Menjadi 1.829 Orang, Pasien Positif Dua Orang

Baca: Suriah yang Dilanda Perang Saudara Kini Bersiap Lockdown Hadapi Covid-19

Dalam foto yang dirilis pada hari Jumat, 20 Maret 2020 oleh situs web resmi kantor pemimpin tertinggi Iran, Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei berpose untuk potret sebelum menyampaikan pesannya untuk Tahun Baru Iran, atau Nowruz, di Teheran, Iran. Ayatollah Ali Khamenei dan Presiden Hassan Rouhani dalam pesan tahun baru yang terpisah bersumpah untuk mengatasi virus corona baru dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Dalam foto yang dirilis pada hari Jumat, 20 Maret 2020 oleh situs web resmi kantor pemimpin tertinggi Iran, Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei berpose untuk potret sebelum menyampaikan pesannya untuk Tahun Baru Iran, atau Nowruz, di Teheran, Iran. Ayatollah Ali Khamenei dan Presiden Hassan Rouhani dalam pesan tahun baru yang terpisah bersumpah untuk mengatasi virus corona baru dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. (Kantor Pemimpin Tertinggi Iran melalui AP)

"Dia bekerja tanpa lelah untuk menyusun teori konspirasi dan memprioritaskan ideologi atas rakyat Iran," kata Pompeo tentang pemimpin tertinggi.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan