Virus Corona
India Kacau Pasca-Lockdown, Dubes Sebut Ada 37 WNI Terjebak dan 14 Positif Corona
Pemerintah India telah melaksanakan kebijakan lockdown di negaranya sejak Selasa (24/3/2020) sampai 21 hari ke depan.
Penulis:
Endra Kurniawan
Editor:
Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah India telah melaksanakan kebijakan lockdown di negaranya sejak Selasa (24/3/2020) sampai 21 hari ke depan.
Akibatnya dikabarkan terjadi berbagai kekacauan terjadi di Negeri "Bollywood" ini.
Hal tersebut dipicu kepanikan warga India atas kebijakan lockdown.
Dubes RI untuk India di New Delhi, Sidharto Reza Suryodipuro menjelaskan saat ini terdapat 1.042 Warga Negara Indonesia (WNI) yang menetap di India.
"Pada saat ini 1.042 WNI yang menetap di India, dalam artian tinggal 6 bulan atau lebih"
"37 WNI stranded (terjebak), ini setengah ada di New Delhi sebagian lagi menyebar," kata Sidharto di Program Sapa Indonesia Malam, KompasTV, Minggu (29/3/2020).
Baca: Sebaiknya Jokowi Terbitkan Perppu Tunda Pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 Karena Pandemi Corona
Sidharto menambahkan jumlah tersebut belum termasuk penziarah agama yang datang ke India yang terus bertambah jumlahnya.
"Pada saat dua hari yang lalu ada sekitar 430-an dan sekarang ini 700-an. Akan kita pantau terus datanya" imbuhnya.
Sidharto memastikan WNI di India dalam kondisi fisik yang baik.
Baca: Kekacauan dan Ancaman Kelaparan Terjadi di India Setelah Lockdown Diterapkan

Selain itu, terdapat 14 WNI terkonfirmasi terpapar virus corona baru (COVID-19).
Dengan rincian 10 WNI di rawat di negara bagian Barabas dan 4 lainnya di Tamil Nadu
"Secara fisik semuanya dalam keadan baik, terdapat warga negara kita yang sakit termasuk 14 yang terinfeksi COVID-19"
"Kita bisa katakan mereka dalam perawatan. Kita mendapatkan kerja sama yang baik dengan otoritas kesehatan India," tambah Sidharto.
Sedangkan WNI yang terjebak diminta untuk melakukan komunikasi dengan Pemerintah Indonesia lewat Kementerian Luar Negeri.
"Tentu mereka yang terjebak mungkin cukup binggung . Bisa dipahami keadaannya luar biasa buat kita semua"