Virus Corona
70 Mahasiswa Texas Pergi Liburan Musim Semi, Begitu Pulang, 44 di Antaranya Positif Corona
Dua minggu lalu di tengah pandemi Covid-19, sekitar 70 mahasiswa dari Universitas Texas di Austin berpesta ke Meksiko.
Penulis:
Ika Nur Cahyani
Editor:
Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Dua minggu lalu di tengah pandemi Covid-19, sekitar 70 mahasiswa dari Universitas Texas di Austin berpesta ke Meksiko.
Rombongan muda-mudi ini memang tengah berlibur musim semi di sana.
Mahasiswa yang rata-rata berusia 20an itu terbang menggunakan pesawat carter ke Cabol San Lucas.
Namun beberapa diantaranya pulang menggunakan penerbangan komersial, terpisah menuju Texas.
Mengutip New York Times, nahasnya kini 44 mahasiswa itu positif Covid-19 dan harus mengisolasi diri.
Baca: Ciri-ciri Orang Terinfeksi Virus Corona dari Gejala Ringan hingga Berat, Berikut Penjelasannya
Baca: Nongkrong di Kafe, Seorang Mahasiswa Pukul Polisi Saat Akan Ditertibkan, Nasibnya Kini Masuk Sel
Otoritas universitas mengatakan pada Rabu lalu lebih banyak lagi siswanya yang dites.
Wabah corona di Austin, Texas ini muncul kembali dari ulah para mahasiswa yang tidak mengindahkan jarak sosial.
Bahkan mereka terang-terangan melakukan liburan musim semi di Meksiko, salah satu negara yang terjangkit corona.
Banyak dari mereka menganggap virus asal China ini tidak akan menjangkiti anak muda seperti mereka.
Kasus yang sama terjadi sebelumnya, melibatkan siswa di Universitas Tampa, Universitas Wisconsin-Madison dan perguruan tinggi lainnya.
Sama halnya dengan 44 siswa Texas itu, sepulang liburan ke Florida, Alabama, Tennessee dan tempat lainnya, mereka dites positif virus mematikan ini.
Salah satu warga Amerika, Brady Sluder adalah contoh sikap menantang kebijakan physical distancing.
Alih-alih duduk diam di rumah, pria muda ini malah liburan ke Miami dimana kini pantai itu masih penuh sesak.
"Jika saya dapatkan corona, saya dapatkan corona."
"Pada akhirnya aku tidak akan membiarkannya (corona) menghentikanku untuk berpesta," ujar Sluder di sebuah wawancara televisi.
Tidak butuh waktu lama, kesaksia Sluder viral dan dia lantas meminta maaf melalui Instagramnya.
Sementara itu otoritas Austin tengah menghubungi para anak muda yang sedang berlibur ini untuk menggunakan penerbangan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).
44 mahasiswa sembrono ini akhirnya digunakan pejabat setempat sebagai contoh untuk mendesak masyarakat melakukan jarak fisik dan sosial.
Baik tua maupun muda dan anak-anak diharapkan bisa mengikuti anjuran ini.
Meski dites positif, ke-44 mahasiswa itu tidak menampakkan gejala Covid-19.
"Virus ini sering bersembunyi di tubuh yang sehat dan ditularkan kepada mereka yang berisiko besar dirawat di rumah sakit atau sekarat," jelas Mark E. Escott, direktur medis sementara dan otoritas kesehatan untuk kota Austin dan Travis County.
"Meskipun orang muda memiliki risiko lebih kecil untuk komplikasi, mereka juga tidak kebal dari penyakit parah dan kematian akibat Covid-19," tambahnya.

Universitas Austin sudah membatalkan kelas sejak 13 Maret lalu dan beralih ke pelajaran daring.
"Insiden ini adalah pengingat yang sangat kuat tentang pentingnya menganggap serius peringatan otoritas kesehatan masyarakat tentang risiko Covid-19," kata JB Bird, direktur hubungan media di universitas.
Sebelumnya 70 mahasiswa itu terbang dari Austin pada 14 Maret kemudian mayoritas kembali pada 19 Maret-nya.
Perjalanan liburan itu diselenggarakan perusahaan JusCollege, penyedia liburan musim semi dan perkuliahan.
"Saya tidak akan menilai keputusan para mahasiswa itu," kata Camron I. Goodman (24), presiden mahasiswa di universitas.
"Banyak siswa harus membuat keputusan sulit tentang rencana liburan musim semi mereka," tambahnya.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)