Senin, 18 Agustus 2025

Virus Corona

Peneliti AS: Untuk Kendalikan Penularan Covid-19, Lockdown Harus Dilakukan Minimal 6 Minggu

Peneliti AS: Lockdown butuh enam minggu untuk kurangi laju penularan COvid-19, tetapi masih bergantung pada beberapa faktor lain.

The New York Times/Dave Sanders
Beberapa rumah duka yang kewalahan untuk mengumpulkan jenazah korban virus corona, dan memaksa rumah sakit seperti Rumah Sakit Brooklyn untuk menyimpannya di trailer berpendingin. 

TRIBUNNEWS.COM - Negara yang memberlakukan lockdown untuk membatasi penyebaran Covid-19, minimal harus dilakukan selama enam minggu.

Hal itu disampaikan oleh peneliti Amerika Serikat, seperti diberitakan South China Morning Post, Jumat (3/4/2020).

Menurut penelitian yang diterbitkan minggu ini di SSRN, negara-negara yang mengadopsi intervensi agresif mungkin melihat moderasi wabah setelah hampir tiga minggu, kontrol penyebaran setelah satu bulan, dan penahanan setelah 45 hari.

Para peneliti mendefinisikan intervensi agresif sebagai penguncian, meminta warga tingal di rumah, serta pengujian massal dan karantina.

Sementara itu intervensi yang kurang agresif, proses pengendailannya bisa lebih lama.

ILUSTRASI - Orang-orang yang mengenakan pakaian pelindung sebagai tindakan pencegahan terhadap coronavirus COVID-19 mengontrol titik akses ke pemakaman Biandanshan di Wuhan di provinsi Hubei pusat Cina pada 31 Maret 2020.
ILUSTRASI - Orang-orang yang mengenakan pakaian pelindung sebagai tindakan pencegahan terhadap coronavirus COVID-19 mengontrol titik akses ke pemakaman Biandanshan di Wuhan di provinsi Hubei pusat Cina pada 31 Maret 2020. (Hector RETAMAL / AFP)

"Dengan tidak adanya vaksin, obat, atau pengujian dan karantina besar-besaran, penguncian dan tetap di rumah, harus dilakukan selama berbulan-bulan," catat mereka.

Halaman selengkapnya >>>

Sumber: TribunnewsWiki
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan