Virus Corona
Kekhawatiran Dampak Corona Meningkat di Suku Pedalaman Amazon setelah Remaja 15 Tahun Meninggal
Seorang remaja dari suku pedalaman Amazon terisolasi setelah dites positif mengidap Covid-19 telah meninggal dunia.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Ifa Nabila
TRIBUNNEWS.COM - Seorang remaja dari suku pedalaman Amazon yang terisolasi setelah dites positif mengidap Covid-19 telah meninggal dunia.
Meninggalnya remaja tersebut meningkatkan kekhawatiran tentang dampak virus corona pada para penduduk asli kawasan tersebut.
Mengutip dari CNN, Kementerian Kesehatan Brasil melaporkan, remaja 15 tahun yang merupakan suku Yanomami dari desa Rehebe di Sungai Uraricoera, meninggal pada Kamis (9/4/2020).
Remaja tersebut telah berada di unit perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Roraima di Boa Vista, ibu kota negara bagian Roraima, sejak 3 April 2020 lalu.
Baca: Hasil Tes Wander Luiz Segera Keluar, Ingin Segera Pulang ke Brasil
Baca: Legenda Hidup Brasil Tuntut Neymar Contoh Profesionalitas Messi dan Ronaldo

Sementara itu, tambah Kementerian Kesehatan, pihak rumah sakit belum mengungkapkan penyebab kematiannya.
Menteri Kesehatan Brasil Mengatakan Remaja itu Dinyatakan Positif Covid-19
Lebih lanjut, dalam konferensi pers pada Rabu (8/4/2020), Menteri Kesehatan Brasil mengatakan, remaja laki-laki itu dinyatakan positif mengidap Covid-19.
"Hari ini kami memiliki kasus yang dikonfirmasi di Yanomami, yang sangat membuat kami khawatir," kata sang Menteri.
"Ini menjadi perhatian pemerintah terhadap kesehatan masyarakat adat," tambahnya.
Baca: VIDEO Jemaat di Brasil Berlutut dan Doakan Dunia yang Dilanda Virus Corona
Baca: Persib Bandung Lolos ke Babak 16 Besar Setelah Kalahkan Tim Asal Brasil
Lebih jauh, menurut Survival International, organisasi yang berupaya melindungi hak-hak masyarakat adat, suku Yanomami hidup di hutan hujan dan pegunungan di Brasil utara, serta selatan Venezuela.
Untuk diketahui, suku pedalaman relatif terisolasi di Amerika Selatan.
Situs web organisasi tersebut mengatakan, saat ini diperkirakan ada 38.000 suku Yanomami.

Virus Corona Menyebar Melalui Penambang Ilegal
Secara terpisah, Socio-Environmental Institute (ISA) mengatakan, virus corona telah menyebar di kalangan suku Yanomami melalui penambang ilegal yang memasuki wilayah adat.
"Har ini, tanpa diragukan lagi, faktor utama penyebaran Covid-19 di dalam wilayah adat Yanomami adalah keluar masuk lebih dari 20.000 penambang ilegal tanpa kontrol," ungkap ISA dalam pernyataan di situsnya.