Rabu, 8 Oktober 2025

Virus Corona

AS Ribut Virus Corona Berasal dari Laboratorium China, Pakar Top AS Ini Sangkal Teori Itu

Pakar penyakit menular di Amerika Serikat, Anthony Fauci Jumat lalu secara tegas menyangkal teori bahwa Covid-19 berasal dari laboratorium China.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Daryono
Wikimedia Commons
Donald Trump dan Xie Jinping sepakat bekerja sama perangi virus corona 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang pakar penyakit menular di Amerika Serikat, Anthony Fauci Jumat lalu secara tegas menyangkal teori bahwa Covid-19 adalah bahan penelitian yang lolos dari laboratorium China.

"Sekelompok ahli virologi evolusi yang berkualifikasi tinggi melihat urutan kelelawar saat mereka berevolusi," kata Fauci.

Mutasi yang diperlukan untuk sampai ke titik di mana ia sekarang benar-benar konsisten dengan lompatan spesies dari hewan ke manusia," sambungnya saat konferensi pers harian Gedung Putih.

Dia menjawab pertanyaan salah satu reporter terkait teori yang akhir-akhir ini sedang banyak diperbicangkan.

Mengutip Insider, kemunculan teori ini didorong oleh para pendukung Presiden AS, Donald Trump. 

Baca: Forbes: Kekayaan 200 Pengusaha Terkaya Rusia Berkurang 40 Miliar Dolar AS

Baca: Kekayaan 200 Miliarder Rusia Terjun Bebas, Tergerus Puluhan Miliar Dolar AS oleh Corona

Sejatinya asal usul novel corona atau SARS-CoV-2 yang menyebabkan sakit Covid-19 ini masih menjadi misteri.

Tapi Fauci menekankan bahwa studi genom virus telah sangat menunjukkan bahwa itu ditularkan dari hewan ke manusia.

"Kami tidak percaya bahwa segala jenis skenario berbasis laboratorium masuk akal," bunyi pernyataan dari sebuah analisis yang diterbitkan dalam Nature Medicine pada pertengahan Maret lalu.

Foto Presiden Donald Trump Kembali ke Gedung Putih Langsung Menjadi Bahan Meme
Foto Presiden Donald Trump Kembali ke Gedung Putih Langsung Menjadi Bahan Meme (Twitter White House Photos @photowhitehouse)

Penelitian yang dipimpin oleh ahli biologi komputasi, Kristian Andersen dari Scripps Research Institute di California, membandingkan Covid-19 dengan enam virus corona lain yang diketahui menginfeksi manusia.

Analisis secara eksplisit menyatakan bahwa bukti menunjukkan SARS-CoV-2 bukan virus yang dimanipulasi dengan sengaja.

Akan tetapi karena penelitian asal muasal virus ini masih berlanjut, membuat Trump masih percaya kemungkinan teori itu.

Begitu juga dengan para pendukung Trump yang turut membahasnya.

"Semakin banyak, kita mendengar cerita itu, dan kita akan lihat," kata Trump pada Kamis lalu.

Saat ditanya terkait keyakinannya akan konspirasi teori bahwa SARS-CoV-2 bermula dari labaoratorium Wuhan, Trump mengatakan akan terus menginvestigasinya.

"Kami sedang melihatnya. Banyak orang yang melihatnya. Sepertinya masuk akal. Kita akan mencari tahu," ujar Trump.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved