Virus Corona
China Tempatkan 10 Juta Penduduk dalam Isolasi, Khawatir Muncul Gelombang ke-2 Virus Corona
China telah menempatkan kota berpenduduk 10 juta orang karena khawatir akan ada gelombang kasus virus corona.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Miftah
TRIBUNNEWS.COM - China telah menempatkan kota berpenduduk 10 juta orang karena khawatir akan ada gelombang kasus virus corona.
Harbin, kota terbesar di provinsi Heilongjiang, telah melarang semua orang asing memasuki zona perumahan.
Dikutip Tribunnews dari metro, awal bulan ini kota itu memerintahkan 28 hari karantina untuk siapa pun yang datang dari luar negeri.
Dua tes asam nukleat dan tes antibodi untuk masing-masingnya 'tamu' yang masuk ke wilayah tersebut.
Lebih jauh, kota ini juga menetapkan penguncian 14 hari untuk tempat tinggal di mana kasus yang dikonfirmasi dan tanpa gejala ditemukan
Heilongjiang telah berada di garis depan upaya terbaru China untuk mengidentifikasi warga yang terinfeksi yang tiba dari Rusia terdekat untuk mengekang penyebaran virus.
"Semua kasus yang dikonfirmasi, kasus yang diduga, kontak dekat orang tanpa gejala, dan kontak dekat dari kontak dekat harus dikarantina dan diuji," ungkap pemerintah kota.
Baca: Begini Upaya Vietnam Tangani Pandemi Corona, Galakkan Karantina dan Skeptis pada Angka di China
Baca: Jumlah Kasus Corona di China Jauh Lebih Banyak dari Angka yang Dilaporkan Beijing?

Satu kelompok yang bertahan di Harbin berpusat pada seorang pria berusia 87 tahun bernama Chen yang telah tinggal di dua rumah sakit sejak 2 April 2020.
Empat hari setelah makan malam di rumah dengan teman-teman putranya, dua di antaranya kemudian dinyatakan positif.
Pada Selasa, Chen telah menularkan virus pada 78 orang, dengan 55 dikonfirmasi.
Meski pun 23 yang dites positif belum menunjukkan gejala virus.
Pejabat kesehatan provinsi mengatakan, mereka yang terinfeksi sebagian besar adalah anggota keluarga, pasien rumah sakit, keluarga mereka, dokter serta perawat yang melakukan kontak langsung atau tidak langsung.
Dari tujuh kasus baru yang dikonfirmasi di Heilongjiang pada Selasa, empat merupakan pasien yang telah tinggal di bangsal yang sama dengan Chen.
Sementara tiga orang lainnya merupakan petugas kesehatan di satu rumah sakit.
Mongolia Laporkan Kasus yang Dikonfirmasi