Virus Corona
Ekonomi Mulai Goyah, Afrika Selatan Longgarkan Lockdown Virus Corona
Afrika Selatah secara bertahap milai melonggarkan lockdown ketat virus corona, beberapa industri dibuka kembali setelah lima minggu dalam lockdown.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Afrika Selatah secara bertahap mulai melonggarkan lockdown ketat virus corona.
Langkah ini memungkinkan beberapa industri dibuka kembali setelah lima minggu dalam lockdown.
Lockdown itu pun memaksa perekonomian Afrika Selatan terjerumus dalam kekacauan.
Mengutip Al Jazeera, Jumat (1/5/2020), ekonomi Afrika Selatan mulai goyah ketika lockdown dimulai 27 Maret 2020 untuk menyebar penyebaran infeksi virus corona.
Lebih lanjut, pemerintah telah mengadopsi pendekatan bertahap untuk membuka kembali negara itu pada 1 Mei 2020.
Baca: Parlemen Rusia: Kim Jong Un Kirim Ucapan Selamat Ke Presiden Afrika Selatan
Baca: Media Korut Publikasikan Surat dari Kim Jong Un untuk Presiden Afrika Selatan, Tertanggal 27 April

Menurut Menteri Perdagangan dan Industri Ebrahim Patel, sekira 1,5 juta pekerja di industri tertentu kembali bekerja pada fase berikutnya di bawah kondisi kesehatan yang ketat.
Industri yang diizinkan membuka kembali pabrik di antaranya, pabrik pakaian musim dingin, tekstil dan pembuatan kemasan.
Restoran juga akan dibuka, tetapi hanya untuk pengiriman takeaway.
Selain itu, larangan penjualan rokok dan alkohol akan tetap berlaku.
Beberapa kegiatan luar ruangan seperti bersepeda, berjalan dan berlari akan diizinkan.
Tetapi kegiatan itu hanya dapat dilakukan tiga jam di pagi hari.
Baca: Media Asing Soroti Indonesia yang Perluas Aturan Jarak Sosial di Jawa dan Sumatera Barat
Baca: Social Distancing Artinya Jaga Jarak Sosial, Ini Cara Melakukan Social Distancing
Lebih lanjut, aturan jarak sosial dan memakai masker di tempat umum serta tempat kerja diwajibkan.
Terkait hal ini, Menteri Tata Kelola Koperasi Nkosazana Dlamini-Zuma memberikan peringatan.
"Perusahaan yang melanggar peraturan akan dipaksa untuk tutup," tegasnya.
Presiden Cyril Ramaphosa: Rakyat Kita Perlu Makan