Kamis, 14 Agustus 2025

Virus Corona

Gedung Putih Berencana Bubarkan Satuan Tugas Virus Corona

Presiden AS, Donald Trump telah mengonfirmasi keinginan Gedung Putih untuk membubarkan gugus tugas virus corona.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Miftah
Mandel NGAN / AFP
(Ilustrasi Amerika Serikat Minta Tanggung Jawab China) Presiden AS Donald Trump berbicara selama pengarahan harian tentang virus corona baru, COVID-19, di Taman Mawar Gedung Putih pada 15 April 2020, di Washington, DC. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden AS, Donald Trump telah mengonfirmasi keinginan Gedung Putih untuk membubarkan gugus tugas virus corona.

Bahkan Wakil Presiden AS, Mike Pence menyarankan agar tim khusus itu dibubarkan dalam beberapa minggu lagi.

"Kami membawa negara kami kembali," kata Trump saat berkunjung ke pabrik masker di Arizona.

Mengutip BBC, jumlah infeksi Covid-19 baru di AS setiap harinya naik mencapai 20.000.

Baca: Rupiah Kembali Menguat Tipis ke Rp 15.078 per Dolar AS, Rabu 6 Mei 2020, Berikut Penjelasannya

Baca: AS Sebut Covid-19 dari Laboratorium Wuhan, WHO: Masih Spekulatif, Belum Ada Buktinya

Sementara itu jumlah kematian baru setiap hari bertambah 1.000 lebih.

Berkaca pada situasi ini, otoritas kesehatan AS memperingatkan bahwa virus bisa menyebar jika bisnis dibuka kembali.

Menurut Universitas John Hopkins, AS saat ini memiliki 1,2 juta kasus infeksi corona dan 70.000 lebih kematian.

Selama kunjungannya ke pabrik Phoenix, Trump menjelaskan tentang rencana pembubaran gugus tugas virus corona Gedung Putih.

"Mike Pence dan satuan tugas telah melakukan pekerjaan dengan baik, tetapi kami sekarang melihat sedikit bentuk yang berbeda, dan formulir itu adalah keselamatan dan pembukaan."

"Dan kita akan memiliki kelompok yang berbeda mungkin diatur untuk itu," jelas Trump.

Presiden AS Donald Trump berbicara saat pengarahan harian tentang virus corona di Brady Briefing Room di Gedung Putih Washington, DC. pada 23 April 2020
Presiden AS Donald Trump berbicara saat pengarahan harian tentang virus corona di Brady Briefing Room di Gedung Putih Washington, DC. pada 23 April 2020 (MANDEL NGAN / AFP)

Saat ditanya terkait keputusannya itu menandakan misi yang berhasil, Trump berkilah.

"Tidak, tidak sama sekali. Misi selesai adalah ketika semuanya sudah selesai," ujarnya.

Meski AS masih dilanda ribuan kematian dan infeksi baru, tapi presiden terlihat santai dengan mengenakan kacamata saja tanpa masker selama kunjungan itu.

Sementara itu menyoal pembukaan bisnis AS, Trump dituduh para kritikus mengorbankan kesehatan masyarakat demi mewujudkan keinginannya itu.

Kritikus menghubungkan langkah itu dengan Pemilu AS 2020, dimana Trump mencalonkan diri untuk pemilihan.

Saat kunjungan di Arizona pada Selasa (5/4/2020) lalu, Trump menyinggung Partai Demokrat.

Presiden menyebut partai lawannya itu berharap kebijakan Covid-19 yang dia buat gagal sehingga mereka bisa menang pada pemilihan.

Namun Trump sebenarnya juga mengakui bahwa pembukaan bisnis bisa mengorbankan warga AS.

"Saya tidak mengatakan sesuatu itu sempurna, dan ya, apakah beberapa orang akan terinfeksi? Ya."

"Apakah beberapa orang akan terkena dampak buruk? Ya. Tapi kita harus membuka negara kita dan kita harus segera membukanya," tambahnya.

Sejatinya langkah ini juga bergantung dengan keputusan gubernur negara bagian.

Beberapa gubernur dari Partai Demokrat yang kebetulan termasuk daerah dengan Covid-19 parah sangat hati-hati dalam melihat pembukaan bisnis.

Pihaknya juga menyerukan agar tes Covid-19 diperbanyak serta langkah pemcegahan lain sebelum negara dibuka kembali.

Baca: China Bantah Tuduhan Jajaran Donald Trump soal Virus Corona Berasal dari Lab Wuhan

Baca: Donald Trump Emosional saat Sebut 3 Temannya Meninggal Akibat Virus Corona: Ini Mengerikan!

Sementara itu, negara bagian lain yang dipimpin gubernur Partai Republik di wilayah selatan dan barat sudah mulai mencabut pembatasan sosial.

Presiden juga ditanya apakah pakar gugus tugas Gedung Putih Dr Deborah Birx dan Dr Anthony Fauci masih akan terlibat dalam upaya mengatasi virus corona.

"Mereka akan menjadi dan begitu juga dokter-dokter lain dan ahli-ahli lainnya di bidang ini," jawab presiden.

Konferensi pers satuan gugus corona di Gedung Putih yang dilakukan setiap hari mulai jarang dilakukan pada bulan lalu.

Hal ini terjadi tepat setelah Trump mendapat kecaman karena mengatakan bahwa menyuntikkan disinfektan akan membunuh virus corona.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan