Selasa, 19 Agustus 2025

Virus Corona

Boris Johnson Umumkan Pembukaan Kembali Inggris Secara Bertahap

Perdana Menteri Boris Johnson mengumumkan rencana pembukaan kembali Inggris secara bertahap.

Tolga AKMEN / AFP
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson meninggalkan Downing Street nomor 10 di London pusat pada 18 Maret 2020, dalam perjalanan ke House of Commons untuk menghadiri Pertanyaan Perdana Menteri (PMQ) Parlemen Inggris 

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Boris Johnson mengumumkan rencana pembukaan kembali Inggris secara bertahap.

Meski langkah-langkah lockdown ketat terus dilakukan di Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara selama pandemi Covid-19.

Dalam pidato yang disiarkan secara nasional, Boris Johnson mengatakan orang harus bekerja dari rumah jika mereka bisa.

Ia menambahkan,jika mereka kembali bekerja (di kantor), Boris Johnson mendesak orang untuk tidka menggunakan transportasi umum.

"Ini bukan waktunya, sederhana, mengakhiri lockdown minggu ini," kata Boris Johnson yang dikutip Tribunnews dari CBS News, Minggu (10/5/2020).

"Alih-laih kami mengambil langkah modal pertama untuk memodifikasi tindakan kami," terangnya.

Baca: PM Inggris, Boris Johnson Minta Warga Kembali Kerja dan Rilis Slogan yang Bingungkan Publik

Baca: PM Inggris Boris Johnson Sematkan Nama Dokter yang Merawatnya saat Idap Covid-19 pada sang Anak

Boris Johnson
Boris Johnson (newsthump.com)

Lebih jauh, Boris Johnson mengatakan, warga dengan pekerjaan seperti konstruksi dan manufaktur sekarang tengah didorong secara aktif untuk kembali bekerja.

Mulai Rabu, warga Inggris bisa keluar dan berolahraga tanpa bataas dan duduk di bangku taman.

Sekolah Dibuka 1 Juni 2020

Sementara itu, Boris Johnson mengatakan, setiap rencana dapat berubah jika tingkat infeksi naik.

Ia menambahkan, fase kedua pembukaan kembali termasuk membuka sekolah dasar pada 1 Juni 2020 mendatang.

Kemudian pada Juli, Inggris akan mulai meninjau pembukaan bagian-bagian industri perhotelan, termasuk toko, bar, dan restoran.

Lebih jauh, siapa pun yang datang ke Inggris melalui transportasi udara, Boris Johnson mengatakan, akan di karantina.

Namun setelah pidato itu, Johnson dan PM Prancis Emmanuel Macron mengeluarkan pernyataan bersama.

Mereka menegaskan karantina tidak berlaku untuk Prancis.

Pembuatan Sistem Peringatan Pelacak Virus Corona

Menteri Luar Negeri Inggris, Boris Johnson.
Menteri Luar Negeri Inggris, Boris Johnson. (Wall Street Journal/GETTY IMAGES)

Secara terpisah, Boris Johnson juga mengumumkan pembuatan sistem peringatan untuk melacak virus corona.

Setelah langkah-langkah tersebut disampaikan Boris Johnson, Wali Kota London, Sadiq Khan mengunggah cuitan di Twitter.

Khan menegaskan, penduduk kota harus terus bekerja dari rumah, jika mereka isa.

Ia juga mendesak warga untuk tidak menggunakan transportasi umum.

"Saya ingin sejelas mungkin dengan warga London, langkah-langkah jarak sosial masih diberlakukan," terang Khan.

"Kamu harus tetap tinggal di rumah sebanyak mungkin dan menjaga jarak dua meter dengan aman dari orang lain saat kami keluar," tegas Khan.

Pemimpin Skotlandia dan Wales Angkat Bicara

Secara terpisah, para pemimpin di Skotlandia dan Wales menolak pesan 'tetap waspada'.

"Saran kami tidak berubah di Wales," ungkap Menteri Utama Welsh Mark Drakeford.

Baca: Virgil van Dijk Bek Terbaik Sepanjang Sejarah Liga Inggris kata Vincent Kompany

Baca: Tim Liga Inggris, Brighton and Hove Albion Umumkan Ada Pemainnya Positif COVID-19

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan