Jumat, 5 September 2025

Mengundurkan Diri Usai Ketahuan Main Judi Mahyong, JPU Jepang Hanya Terima Uang Pensiun Rp 8 Miliar

Hiromu Kurokawa, Jaksa Agung Tinggi Tokyo, mulai Jumat efektif pensiun dini setelah ketahuan bermain judi mahyong bersama wartawan.

Editor: Dewi Agustina
Foto Asahi
Jaksa Penuntut Umum Tokyo, Hiromu Kurokawa (63). 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Jaksa Penuntut Umum (JPU) Jaksa Tinggi Tokyo, Hiromu Kurokawa (63) hanya menerima uang pensiun sebesar 59 juta yen atau setara Rp 8 miliar.

Padahal seharusnya dia menerima 67 juta yen atau sekitar Rp 9 miliar.

Dalam sidang Komite Kehakiman Dewan Perwakilan Rakyat Jepang, Selasa (26/5/2020) Menteri Kehakiman Masako Mori mengungkapkan hal tersebut.

"Jaksa tinggi Kurokawa, memiliki masa kerja selama 37 tahun yang mengundurkan diri akibat game mahyong. Dia memiliki uang pensiun sekitar 59 juta yen. Karena dia pensiun sesuai dengan kebijaksanaannya sendiri, maka akan mengurangi biaya sekitar 8 juta yen dari sekitar 67 juta yen ketika dia pensiun," kata Menteri Masako Mori.

Jaksa Penuntut Umum Tokyo, Hiromu Kurokawa  (63).
Jaksa Penuntut Umum Tokyo, Hiromu Kurokawa (63). (Foto Asahi)

Pada konferensi pers tanggal 25 Mei kemarin, Perdana Menteri Shinzo Abe mengatakan, "Saya sadar bahwa tunjangan pensiun akan berkurang sesuai dengan tindakan penasihat."

Keputusan uang juga sebagai hasil dari diskusi dengan para penasihat ahli di Kementerian Kehakiman Jepang.

Judi Mahyong

Seperti diberitakan sebelumnya, uang pensiun jaksa tinggi penuntut umum (JPU) di Jepang diperkirakan 70 juta yen atau sekitar Rp 9,6 miliar, disamping menerima uang gaji bulan terakhir sekitar 680.000 yen sebulan atau sekitar Rp 93,5 juta.

Baca: Pemprov DKI Catat Terjadi Lonjakan Permohonan SIKM Jelang dan Saat Hari Lebaran

"Kalau menurut saya uang pensiunnya akan mencapai sekitar 70 juta yen plus gajinya bulan Mei apabila Hiromu Kurokawa mendapatkannya nanti," kata mantan JPU Jepang, Takayuki Osaha di TV Asahi, Jumat (22/6/2020).

Hiromu Kurokawa, Jaksa Agung Tinggi Tokyo (63), mulai Jumat (22/5/2020) efektif pensiun dini (surat pengundurkan diri diterima PM Jepang kemarin) setelah ketahuan bermain taruhan Mahyong dengan 2 wartawan surat kabar Jepang (Asahi, Yomiuri dan Sankei).

Bila dibuang (shobun), tetap saja dapat uang pensiun. Tapi kalau dipecat tidak hormat (indisipliner) tak akan dapat uang pensiun maupun gaji terakhir serta kemungkinan diadili akibat judi mahyong.
Bila dibuang (shobun), tetap saja dapat uang pensiun. Tapi kalau dipecat tidak hormat (indisipliner) tak akan dapat uang pensiun maupun gaji terakhir serta kemungkinan diadili akibat judi mahyong. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

Di masa lalu, ada kasus di mana penghibur dan pegawai negeri sipil ditangkap oleh polisi karena dicurigai berjudi, dan ada kemungkinan bahwa Kurokawa bisa menjadi kasusnya.

Namun seorang pejabat eksekutif investigasi mengatakan, "Sulit untuk membuat kasus."

Mengenai taruhan Mahyong, bakat dan kartunis Norihi Ebiko ditangkap pada tahun 1998 oleh Departemen Investigasi Departemen Kepolisian Metropolitan Tokyo divisi 4 (pada waktu itu) di sebuah toko Mahyong di Shinjuku-ku, Tokyo.

Baca: Ketua Komisi X DPR Minta Pemerintah Simulasi Protokol Kesehatan Sebelum Buka Sekolah

Pada 2013, Polisi Perfektur Aichi mengajukan dokumen enam polisi dari perfektur yang bertaruh Mahyong di tempat kerja, dan dua dari mereka menerima perintah denda 100.000 yen.

Menurut Asahi Shimbun, Kurokawa bertaruh uang tunai dengan karyawan perusahaannya, reporter Sankei Shimbun, dan wakil direktur bulan Mei ini untuk bertaruh uang tunai dan bermain Mahyong.

Jika itu benar, ada kemungkinan merupakan kejahatan perjudian, dan hukum pidana menetapkan bahwa "denda maksimal 500.000 yen".

Asahi Shimbun mengumumkan bahwa setiap kemenangan/kerugian adalah beberapa ribu yen hingga 20.000 yen per orang.

Laporan Asahi mengungkapkan permainan dengan Kurokawa bersama 3 wartawan Jepang dan sudah dilakukan 4 kali tanggal 13 dan 20 Mei 2020.

Namun laporan Menteri Kehakiman Jepang Masako Mori menyebutkan tanggal 1 dan 13 Mei 2020 dengan 2 wartawan Jepang.

Baca: Kronologi Pengeroyokan 3 Petugas Medis Covid-19: Bermula dari Teguran Tak Pakai Masker

Penyelidik harus menyelidiki secara rinci dengan mencari tahu siapa yang bertaruh dalam situasi apa dan berapa banyak pelaku maupun uang yang dipertaruhkan.

Eksekutif investigasi lain menjelaskan bahwa adalah umum untuk mencari tahu di tempat judi dengan gangster di belakang seperti kasino gelap.

"Dia berhati-hati tentang kasus ini dengan hanya bertaruh sederhana Mahyong," tambahnya.

PM Jepang Shinz? Abe
PM Jepang Shinz? Abe (Richard Susilo)

Perjudian di Jepang umumnya terkait dengan kalangan mafia Jepang (yakuza) sehingga kemungkinan tersebut juga ikut dipikirkan para penyidik kepolisian Jepang saat ini.

Apabila Kurokawa dibuang (shobun) biasa, dia tetap saja dapat uang pensiun. Tetapi kalau dilakukan pemecatan (tidak dengan hormat) tidak dapat uang pensiun.

Sedangkan kasus judi menggunakan uang proses tindak pidana seharusnya berjalan terus dengan hukuman denda ratusan hingga jutaan yen, tergantung kasus judinya.

Baca: Salat Id di Halaman Rumah, Intip Perayaan Idul Fitri Keluarga Najwa Shihab, Tetap Kumpul karena Ini

Jaksa Tinggi Penuntut Umum Tokyo, Hiromu Kurokawa (63) mengakui melakukan judi mahjong dengan wartawan Sankei Shimbun dan karyawan Asahi Shimbun pada awal Mei ketika diumumkan status darurat nasional terkait penyebaran virus corona.

"Sangat disayangkan sekali pejabat yang diperjuangkan pemerintah Jepang untuk diperpanjang pensiunnya, malah melakukan judi mahyong," ungkap sumber Tribunnews.com, Kamis (21/5/2020).

Baca: Tudingan Amerika Terbukti, China Akui Sengaja Simpan Virus Corona

Akui Berjudi

Kurokawa mengakui bahwa ia membuat taruhan Mahjong dalam penyelidikan pemeriksaan oleh Departemen Kehakiman setelah dilaporkan pada tanggal 20 Mei 2020.

Kurokawa membocorkan pengunduran diri kepada orang yang bersangkutan.

Menteri Kehakiman Masako Mori mendapat laporan konten investigasi ke kediaman resmi pada hari yang sama.

Data per Rabu (15/4/2020) pergerakan orang di 7 Kota terkena Deklarasi Darurat Nasional, dibandingkan sebelum Covid-19 meluas. Data tertinggi hanya Umeda Osaka yang mencapai 70,5 persen warganya berdiam diri di rumah. Padahal target 80 persen dari PM Jepang Shinzo Abe.
Data per Rabu (15/4/2020) pergerakan orang di 7 Kota terkena Deklarasi Darurat Nasional, dibandingkan sebelum Covid-19 meluas. Data tertinggi hanya Umeda Osaka yang mencapai 70,5 persen warganya berdiam diri di rumah. Padahal target 80 persen dari PM Jepang Shinzo Abe. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

Dengan situasi ini, pemerintah diharapkan mempertimbangkan pengunduran diri Kurokawa.

Ada panggilan dari partai-partai yang berkuasa dan oposisi untuk pengundurkan diri Kurokawa.

Pemerintah dan partai yang berkuasa pada tanggal 18 Mei 2020 sebenarnya ingin meresmikan RUU amandemen kantor kejaksaan yang memungkinkan usia pensiun jaksa diperpanjang sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah.

Namun tertunda karena mendapat tentangan dari banyak pihak termasuk dari Asosiasi Pengacara Jepang.

Baca: Nama Hotman Paris dan Yusril Ihza Mahendra Tak Masuk Daftar 100 Pengacara Top Indonesia

RUU perpanjangan usia jaksa tersebut pada awalnya berfokus kepada Kurokawa, seorang jaksa tinggi Jepang yang sangat senior memiliki banyak pengetahuan di banyak kasus besar di Jepang termasuk kasus terdakwa Carlos Ghosn mantan bos Nissan Motor yang kabur ke luar Lebanon saat ini.

Perhatian masyarakat Jepang akhir-akhir ini difokuskan pada Kurokawa, yang merupakan akar dari masalah ini.

Kurokawa mengatakan kepada orang-orang di sekitarnya bahwa dia "bertanggung jawab sebagai akibat dari kebingungan Diet (parlemen) karena personelnya sendiri."

Baca: Panduan New Normal di Tempat Kerja: Wajib Pakai Masker, Jaga Jarak 1 M hingga Gunakan Helm Pribadi

Sementara itu perusahaan Asahi Shimbun yang mengakui karyawannya bermain mahyong sedang melakukan penyelidikan internal lebih lanjut mengenai hal tersebut.

Jika benar melakukan judi (terkait uang) mahjong, maka ancaman hukuman cukup berat di Jepang.

Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.c

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan