Virus Corona
Belgia Mulai Longgarkan Pembatasan, Restoran dan Pusat Kebugaran Boleh Beroperasi 8 Juni
Perdana Menteri Belgia mengatakan, kafe, restoran, dan pusat kebugaran akan dibuka kembali di Belgia pada 8 Juni 2020 mendatang.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Belgia memutuskan untuk melonggarkan pembatasan terkait virus corona di negara tersebut, Rabu (3/6/2020).
Perdana Menteri Belgia, Sophie Wilmès mengatakan, kafe, restoran, dan pusat kebugaran akan dibuka kembali di Belgia pada 8 Juni 2020 mendatang.
Dikutip Tribunnews dari Anadolu Agency, Dewan Keamanan Nasional Belgia angkat bicara terkait keputusan ini.
Dewan Keamanan Nasional Belgia menyimpulkan, negara dapat mengikuti rencana untuk melonggarkan lockdown setelah analisis situasi epidemiologis keluar.
Baca: Mengapa Angka Kematian Covid-19 Lebih Tinggi di AS dan Eropa Ketimbang di Asia? Ini Alasannya
Lebih jauh, Dewan Keamanan Nasional Belgia menyatakan, setelah tiga bulan, kafe, bar, dan restoran akhirnya dapat menyambut pelanggan mereka.
Namun, mereka wajib mengikuti pedoman kesehatan dan menjaga jarak dengan ketat untuk mencegah penyebaran virus corona.
Pelayan restoran harus mengenakan masker wajah dan menjaga jarak 1,5 meter antar meja.
Baca: Positif Covid-19 setelah Berpesta di Spanyol, Pangeran Joachim dari Belgia Sampaikan Permohonan Maaf
Baca: Berpesta di Tengah Aturan Lockdown, Pangeran Belgia Terpapar Corona: Saya Menyesal
Pusat kebugaran juga dapat dibuka kembali dengan batasan.
Klien tidak dapat menggunakan kamar ganti atau mandi.
Mereka dianjurkan untuk melakukan reservasi terlebih dahulu sebelum memulai latihan.
Tempat peribadatan juga akan dibuka kembali dengan jumlah kehadiran tak lebih dari 100 orang.
Secara terpisah, fase pelonggaran pembatasan berikutnya akan dimulai pada 1 Juli 2020 mendatang.
Kolam renang, spa, serta acara budaya dengan audiensi mencapai 200 orang akan diizinkan.

Virus Corona di Belgia
Lebih jauh, Belgia telah menjadi satu di antara negara paling parah terkena dampak Covid-19 di Eropa.