Minggu, 21 September 2025

Rusuh di Amerika Serikat

Bukannya Mengamankan, 13 Polisi Chicago Ngopi dan Makan Popcorn saat Demo George Floyd Meledak

Tiga belas polisi Chicago duduk dan tidur di kantor pada Senin (1/6/2020) silam, di saat demonstrasi George Floyd meledak di sana.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Miftah
CNN
13 Polisi Chicago Ngopi dan Makan Popcorn Saat Demo George Floyd Meledak 

Terdapat kelompok inti terdiri dari delapan perwira, tetapi bertambah hingga ada 13 orang di sana.

Protes menuntut keadilan bagi George Floyd meletus di Chicago seminggu sebelum insiden 13 polisi itu terjadi.

Lalu pada 1 Juni, Wali kota Lightfoot mengadakan konferensi pers.

Dia menjelaskan tentang serangan dan penjarahan pada toko lokal selama protes berlangsung.

Operator 911 menerima 65.000 panggilan hanya dalam 24 jam.

Sekitar 50.000 lebih banyak dari pada hari-hari biasanya.

Sehari sebelumnya, pada 31 April Lightfoot mengatakan terjadi kekerasan saat protes berlangsung di Chicago.

Kembali ke kelakuan 13 polisi ini, Inspektur Polisi Chicago David Brown mengutuk tindakan para petugas dalam video pengawasan tersebut.

"Jika kamu tidur selama kerusuhan, apa yang kamu lakukan selama shift reguler ketika tidak ada kerusuhan?" kata Brown.

"Melangkah, atau melangkah keluar (dipecat). Aku tidak bermain," tambahnya.

Wakil Kepala Inspektur Pertama, Anthony Riccio menyebut tindakan itu tidak bisa dibiarkan.

Warga berlari dengan membawa barang-barang hasil menjarah di sebuah toko pakaian saat terjadi aksi unjuk rasa atas kematian George Floyd, di Long Beach, California, Amerika Serikat, Minggu (31/5/2020) waktu setempat. Meninggalnya George Floyd, seorang pria keturunan Afrika-Amerika, saat ditangkap oleh polisi di Minneapolis beberapa waktu lalu memicu gelombang aksi unjuk rasa dan kerusuhan di kota-kota besar di hampir seantero Amerika Serikat. AFP/Apu Gomes
Warga berlari dengan membawa barang-barang hasil menjarah di sebuah toko pakaian saat terjadi aksi unjuk rasa atas kematian George Floyd, di Long Beach, California, Amerika Serikat, Minggu (31/5/2020) waktu setempat. Meninggalnya George Floyd, seorang pria keturunan Afrika-Amerika, saat ditangkap oleh polisi di Minneapolis beberapa waktu lalu memicu gelombang aksi unjuk rasa dan kerusuhan di kota-kota besar di hampir seantero Amerika Serikat. AFP/Apu Gomes (AFP/Apu Gomes)

Baca: KJRI Chicago Pastikan WNI di Minneapolis dan St Paul Dalam Keadaan Aman

Baca: Kerusuhan Menyebar, KJRI Chicago Minta WNI Waspada dan Lapor Jika Memerlukan Bantuan

Sementara itu, Lightfoot mengatakan pihaknya sedang bekerja untuk mengidentifikasi petugas yang terlibat.

"Kamu tahu siapa dirimu. Jangan suruh kami datang mencarimu. Kami akan menemukanmu," tambahnya.

Lightfoot ingin tindakan tegas untuk 13 polisi ini dan mencatat bahwa pengacara negara bagian dan pengacara AS akan meninjau kembali kasus itu juga.

Dia juga mengatakan ingin menggunakan insiden itu untuk meloloskan undang-undang reformasi kepolisian.

"Saya siap bekerja dengan gubernur, dan mitra hebat kami lainnya di Springfield, untuk menempa perubahan dalam undang-undang negara bagian yang mensyaratkan perizinan dan sertifikasi perwira polisi," kata Lightfoot.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan