Senin, 1 September 2025

Virus Corona

Masuknya Pelajar Asing ke Jepang di Tahap Kedua, Tergantung Sikon Covid-19

Masuknya pelajar asing ke Jepang berada di tahap kedua setelah kalangan bisnis dan pemagang masuk Jepang.

Editor: Johnson Simanjuntak
Richard Susilo
Menteri luar negeri Jepang Jepang Toshimitsu Motegi (67) 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Masuknya pelajar asing ke Jepang berada di tahap kedua setelah kalangan bisnis dan pemagang masuk Jepang.

“Masuknya 4 warga dari negara ke Jepang dalam waktu dekat barulah tahap bisnis dan pemagang saja. Pelajar asing di tahap selanjutnya,” ungkap Menteri Luar Negeri Jepang Toshimitsu Motegi kepada Tribunnews.com sore ini (12/6/3020).

Setelah kalangan bisnis atau keterkaitan bisnis seperti pemagang, lalu kalangan pelajar asing di tahap kedua dan yang paling akhir adalah kalangan umum atau wisatawan asing yang mau jalan-jalan saja ke Jepang.

“Banyak pertimbangan pembukaan perjalanan ke Jepang tetapi tidak bisa ditetapkan kapan pada negara mana saat ini di masa pandemi Corona ini,” lanjutnya.

Pendekatan kedua negara sangat penting demikian pula keadaan pandemi Corona di negara yang bersangkutan maupun yang ada di Jepang semua menjadi pertimbangan pihak Jepang,

 Selain itu juga Menlu Jepang melihat persiapan dan kesiapan bidang medis dari negara-negara yang bersangkutan menjadi faktor perimbangan pula.

Australia, Selandia Baru, Thailand dan Vietnam jadi contoh empat negara pertama yang bisa masuk Jepang di bulan Juni akhir nanti.

Warganya sudah bisa memasuki Jepang untuk kalangan bisnis dan keterkaitan ekonomi seperti para pemagang nya.

Setelah kalangan bisnis, pihak jepang akan terus memonitor dan meninjau kapan bisa naik ke tahap kedua untuk kalangan pelajar.

Dan pada akhirnya tahap ketiga untuk kalangan turis yang mau jalan-jalan ke Jepang.

“Semua terkait situasi kondisi pandemi Covid-19 baik di Jepang maupun di negara lain. Jadi semua itu tetap dengan melihat keadaan kedua negara termasuk Jepang mengenai keberadaan situasi kondisi pandemi Corona yang terjadi saat itu.”

Oleh karena itu peninjauan akan terus dilakukan atas kunjungan kedua warga negara sesuai situasi kondisi yang ada.

Untuk keempat negara tersebut satu hari maksimal hanya boleh 250 orang warga masing-masing negara memasuki wilayah Jepang dalam waktu dekat ini dan tujuannya untuk bisnis atau pemagangan, termasuk kalangan perawat status Tokutei Ginou (TG).

Demikian pula surat hasil tes PCR ( polymerase chain reaction ) dibutuhkan saat memasuki Jepang. Apabila tidak membawa maka diharuskan karantina di tempat menginap selama dua minggu.

Halaman
12
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan