Virus Corona
Hampir Setengah Populasi Suku Arara di Amazon Brasil Positif Corona
Wabah Covid-19 di Brasil mengancam kehidupan penduduk suku pedalaman Amazon.
Penulis:
Ika Nur Cahyani
Editor:
Tiara Shelavie
"Kami meminta perlindungan dengan kasus-kasus Covid-19 ini," kata lelaki Arara ini.
Para ahli menilai kondisi memprihatinkan yang dialami suku Arara tidak hanya disebabkan wabah.
Ratusan penebangan liar, perampasan lahan, peternakan, dan operasi ilegal di perbatasan adalah beberapa penyebab Arara jadi suku paling terdampak Covid-19.
"Jumlah penjajah telah meningkat banyak, mereka menebang banyak kayu. Pemerintah tidak menghentikan mereka. Ada terlalu banyak penjajah di daerah itu," jelas pria ini.

Baca: Berhenti Update Kematian, Brasil Kembali Terbitkan Data Covid-19 setelah Disentil Pengadilan
Baca: Prediksi Everton vs Liverpool Liga Inggris: Panggung Adu Tajam Juru Gedor Asal Brasil
Sejak Januari 2019 hingga Maret 2020, tanah Amazon telah kehilangan lebih dari 8.000 hektar hutan karena para pendatang dan penebang liar.
Rumah bagi suku-suku asli Brasil ini bahkan dinilai sebagai daerah paling gundul dari semua bioma.
Suku Arara menuntut pemerintah untuk mengusir semua pendatang yang menginvasi wilayah mereka.
Selain itu mereka juga ingin fasilitas kesehatan yang memadahi untuk mencegah kematian.
Mayarakat adat Brasil telah hidup di pedalaman Amazon sejak ribuan tahun yang lalu.
Setidaknya ada 900.000 populasi masyarakat pribumi di tempat ini.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)