Rabu, 19 November 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Ukraina Bangun Kekuatan Udara Baru: Borong 100 Jet Rafale, Dinilai Jadi Titik Balik Lawan Rusia

Ukraina membeli 100 jet Rafale, sistem pertahanan udara, dan drone dari Prancis untuk memperkuat keamanan jangka panjangnya.

DSA/Tangkap Layar
JET TEMPUR RAFALE PRANCIS- Jet tempur Rafale buatan Prancis saat mengisi bahan bakar sambil tetap mengudara. Ukraina meneken surat minat membeli 100 Rafale, SAMP/T, dan drone dari Prancis. Zelensky menyebutnya “bersejarah”. Pengiriman awal segera, pendanaan masih dibahas. 

Ringkasan Berita:
  • Ukraina meneken surat minat membeli hingga 100 jet Rafale, radar, dan sistem pertahanan SAMP/T dari Prancis dalam 10 tahun ke depan.
  • Zelensky menyebutnya “kesepakatan bersejarah” untuk menutup kesenjangan udara dengan Rusia.
  • Rafale dinilai dapat menjadi game changer berkat kemampuan multiperan dan rudal jarak jauhnya.
  • Paket ini bagian dari modernisasi besar Kyiv, meski pendanaan masih dibahas, termasuk opsi memakai aset Rusia yang dibekukan.

TRIBUNNEWS.COM - Kesepakatan pembelian hingga 100 jet tempur Rafale dari Prancis menjadi peningkatan terbesar bagi kekuatan udara Ukraina sejak perang dimulai pada 2022.

Kyiv menyebut langkah ini sebagai fondasi baru untuk menahan dominasi udara Rusia dan memperkuat pertahanan jangka panjang.

The Guardian melaporkan dokumen pernyataan minat itu ditandatangani pada Senin (17/11/2025), saat Presiden Volodymyr Zelensky bertemu Presiden Emmanuel Macron di Istana Elysée, Paris.

Langkah Strategis untuk Menutup Kesenjangan Udara

Zelensky menyebut kesepakatan itu sebagai “kesepakatan bersejarah” yang akan membentuk ulang postur pertahanan negara.

Rafale dianggap sebagai jet multiperan generasi modern yang dapat mengisi celah kritis kemampuan udara Ukraina, yang selama perang sangat bergantung pada jet era Soviet seperti MiG-29 dan Su-27.

Dalam konferensi pers bersama, Zelensky mengatakan paket ini mencakup 100 jet Rafale, radar canggih, serta delapan sistem pertahanan udara SAMP/T, masing-masing dengan enam peluncur.

“Ini adalah perjanjian strategis yang berlaku selama 10 tahun mulai tahun depan,” ujarnya.

Efek Pertempuran: Rafale Jadi Game Changer?

Rafale dikenal mampu menjalankan kombinasi misi jarak jauh, pengeboman presisi, dan pertempuran udara dalam satu platform.

Jet ini dapat membawa rudal jarak jauh seperti Meteor, yang mampu menyerang target hingga lebih dari 100 kilometer—kemampuan yang menjadi ancaman signifikan bagi pesawat Rusia.

Prancis sebelumnya telah mengirim jet Mirage kepada Ukraina, namun Rafale memberi kelas kemampuan yang jauh lebih tinggi.

Harga per unit Rafale diperkirakan melebihi 100 juta dolar AS, dengan lebih dari 230 pesanan aktif dari berbagai negara.

Baca juga: Ukraina Akan Beli 100 Jet Tempur Rafale dari Prancis, Ini 3 Keuntungannya

Menurut Macron, produksi Rafale dapat dipercepat tanpa mengganggu pesanan negara lain.

Pelatihan pilot diperkirakan membutuhkan minimal tiga tahun, menurut pejabat Prancis.

Bagian dari Rangkaian Modernisasi Besar

Kunjungan Zelensky ke Paris merupakan yang kesembilan sejak invasi Rusia.

Upaya ini dilakukan menjelang musim dingin ketika pasukan Rusia kembali menargetkan infrastruktur energi Ukraina.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved