Virus Corona
Berhenti Update Kematian, Brasil Kembali Terbitkan Data Covid-19 setelah 'Disentil' Pengadilan
Brasil telah memulihkan situs web yang mencantumkan data lengkap tentang Covid-19 di negara tersebut.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Brasil telah memulihkan situs web yang mencantumkan data lengkap tentang Covid-19 di negara tersebut.
Langkah tersebut dilakukan beberapa jam setelah Mahkamah Agung mengeluarkan perintah.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan berhenti merilis total kumulatif untuk angka kematian dan kasus infeksi pada Sabtu, (6/6/2020).
Keputusan tersebut diketahui memicu keributan di Brasil.
Dikutip Tribunnews dari BBC, pada Selasa (9/6/2020), hakim Mahkamah Agung memerintahkan pemerintah untuk menunjukkan angka-angka tersebut setelah beredar tuduhan ada penyensoran.
Baca: Pengadilan Tertinggi Brasil Memungkinkan Penyelidikan Terhadap Jair Bolsonaro
Baca: Prediksi Everton vs Liverpool Liga Inggris: Panggung Adu Tajam Juru Gedor Asal Brasil
Sebagaimana diketahui, Brasil memiliki jumlah kasus tertinggi kedua di dunia, dan kini memilki jumlah kematian harian tertinggi dibanding negara lain.

Presiden Jair Bolsonaro sempat mengatakan, perubahan kebijakan merupakan hasil dari tindakan yang diambil untuk meningkatkan pelaporan infeksi Covid-19.
Maka dari itu, Kementerian Kesehatan Brasil hanya melaporkan kasus dan kematian yang terjadi dalam 24 jam terakhir.
Tetapi, para kritikus menuduh pemerintah Bolsonaro melakukan manipulasi data.
Dewan Nasional Brasil yang merupakan bagian dari Sekretaris Kesehatan Brasil menggambarkan langkah tersebut merupakan sikap otoriter dan tidak peka, tak manusiawi, serta tidak etis.
Lebih lanjut, Hakim Agung Alexandre de Moraes mengatakan kepada Kementerian untuk "membangun kembali publikasi data Covid-19 sepenuhnya, untuk kepentingan kesehatan masayarakat".
Baca: Jair Bolsonaro Kumandangkan Klorokuin saat Krisis Covid-19 di Brasil Makin Meningkat
Jair Bolsonaro Mendapat Kritikan
Negara Amerika Latin ini telah mencatat lebih dari 700.000 indeksi, tetapi karena pengujian tidak memadai, jumlahnya diyakini jauh lebih tinggi.
Lebih dari 37.000 orang telah meninggal di Brasil.
Angka tersebut tercatat sebagai korban kematian tertinggi ketiga di dunia.