Donald Trump Pimpin Amerika Serikat
AS akan Tetapkan Kartel Cartel de los Soles dari Venezuela sebagai Organisasi Teroris
AS akan labeli Cartel de los Soles sebagai organisasi teroris, memperbesar tekanan terhadap Presiden Venezuela Nicolás Maduro.
Ringkasan Berita:
- Pemerintahan Donald Trump akan menetapkan Cartel de los Soles—kelompok yang dituduh AS dipimpin Presiden Venezuela Nicolás Maduro—sebagai organisasi teroris asing mulai 24 November.
- Langkah ini memberi kewenangan hukum dan militer lebih luas bagi AS, meski Maduro membantah tuduhan.
- Di tengah peningkatan operasi militer di Karibia, Trump tetap membuka peluang dialog dengan Caracas.
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintahan Amerika Serikat di bawah Presiden Donald Trump berencana menetapkan Cartel de los Soles sebagai Foreign Terrorist Organization (FTO) pada 24 November 2025.
Washington menuding kelompok tersebut berada di bawah kendali Presiden Venezuela Nicolás Maduro.
BBC melaporkan Departemen Luar Negeri AS mengonfirmasi rencana tersebut pada Minggu (16/11/2025).
Pengumuman itu disampaikan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio.
Ia menyebut kelompok itu merusak lembaga Venezuela dan terlibat dalam aksi teroris serta perdagangan narkoba ke AS dan Eropa.
Dengan penetapan tersebut, secara tidak langsung Maduro ditempatkan dalam kategori teroris menurut hukum AS, meski ia membantah keras tuduhan tersebut.
The Guardian melaporkan penetapan FTO memberi kewenangan lebih luas bagi pemerintah AS untuk menindak kelompok tersebut, termasuk pemblokiran dukungan finansial dan penargetan individu yang dianggap terkait.
Sebelumnya, Cartel de los Soles sudah masuk daftar sanksi Departemen Keuangan AS.
Penetapan sebagai FTO disebut akan memberi tekanan hukum dan militer yang lebih kuat terhadap orang-orang dekat Maduro.
Pernyataan Trump justru menunjukkan arah kebijakan yang tidak sepenuhnya konsisten.
Baca juga: Kirim Kapal Induk, AS Bawa 12 Ribu Pasukan ke Pintu Venezuela: Gertakan Ala Trump ke Maduro?
Setelah Rubio mengumumkan rencana FTO, Trump malah membuka peluang dialog dengan pemerintah Caracas.
“Kami mungkin akan mengadakan beberapa diskusi dengan Maduro. Venezuela ingin berdialog,” ujarnya kepada wartawan.
Ketika ditanya apakah ia menutup opsi pengerahan pasukan AS ke Venezuela, Trump menjawab, “Tidak, saya tidak mengesampingkan hal itu.”
Ketegangan meningkat setelah AS mengerahkan kekuatan militer terbesar ke Karibia sejak invasi Panama 1989.
Menurut BBC, sejak September AS telah melakukan sedikitnya 21 serangan terhadap kapal yang diduga menyelundupkan narkoba di perairan Venezuela dan Kolombia, menewaskan lebih dari 80 orang.
organisasi teroris
Cartel de los Soles
Venezuela
Donald Trump
Konflik AS vs Venezuela
Nicolas Maduro
Meaningful
Donald Trump Pimpin Amerika Serikat
| Trump Perketat Aturan Permohonan Visa, Turis Obesitas Terancam Tak Bisa Berlibur ke AS |
|---|
| Drama Trump Vs BBC Belum Berakhir, Sang Lembaga Penyiaran Ogah Disebut Cemarkan Nama Baik |
|---|
| Skenario Pertempuran Tentara Rusia Melawan Pasukan Amerika di Venezuela: Moskow Pakai Proksi |
|---|
| Government Shutdown AS Berakhir, Trump: Pemerintah Kembali Normal dan Fokus Turunkan Biaya Hidup |
|---|
| 200.000 Tentara Venezuela Siaga, Siap Adang Kapal Induk AS di Karibia |
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/tribunnews/foto/bank/originals/trump-maduro-perang-narkoba-as-venezuela.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.