AS Jatuhkan Sanksi Pajak 25 Persen, Gara-gara Prancis Tetapkan Pajak Layanan Digital Bagi Google Cs

Padahal perusahaan-perusahaan itu terus menghasilkan pendapatan besar-besaran, seperti yang terjadi saat ini di Prancis.

Dengan penetapan pajak layanan digital Prancis, perusahaan teknologi besar asal AS ini diharapkan memasok pajak sekitar 500 juta euro atau setara 565 juta dolar AS setiap tahunnya.

Baca: Pakai Teknologi Canggih, Stadion Kosong Jadi Tampak Penuh dan Riuh Penonton

Retribusi sebesar 3 persen memang akan mempengaruhi sekitar 30 perusahaan teknologi raksasa AS, namun ini hanya berlaku bagi perusahaan yang menghasilkan pendapatan lebih dari 750 juta euro atau setara 847,5 juta dolar AS per tahun dari kegiatan digitalnya.

Perlu diketahui, sebagian pendapatan tersebut masuk dari Prancis, setidaknya mencapai 25 juta euro atau setara 28 juta dolar AS.

Hal ini secara jelas menunjukkan mengapa AS tidak ingin Prancis bergerak maju dengan kebijakan 'pajak teknologinya'.

Beberapa negara lain, seperti Inggris Italia, Turki dan Rusia pun mulai melirik langkah-langkah serupa.

Sementara itu, Uni Eropa (UE) juga telah berupaya untuk meloloskan upaya besar-besaran dalam penetapan pajak atas deretan raksasa teknologi AS ini.

Meskipun belum ada yang berhasil, namun UE telah menggaungkan kembali ide itu pada Mei lalu, sebagai langkah yang dianggap mampu menutup kekurangan anggaran akibat melesunya ekonomi pasca dihantam pandemi virus corona (Covid-19).

Saat ini, negara-negara itu tengah mengawasi Prancis, untuk melihat 'hukuman' seperti apa yang dijatuhkan AS sebagai 'imbalan' atas upaya Prancis dalam mengenakan pajak bagi raksasa teknologi AS.