Jumat, 21 November 2025

Di Tengah Lonjakan Inflasi, Pemerintah Jepang Berencana Berikan Uang Subsidi Rp2,12 Juta Tiap Anak

Jepang bakal beri subsidi 20.000 yen per anak untuk meringankan beban keluarga di tengah kenaikan harga pangan. Kebijakan ini dibahas LDP dan Komeito

Editor: Eko Sutriyanto
Richard Susilo
SUBSIDI ANAK - Markas besar partai demokrat liberal (LDP) di Nagatacho Tokyo Jepang. Takayuki Kobayashi, Ketua Partai Demokrat Liberal (LDP), bertemu dengan Ketua Komeito, Mitsunari Okamoto, di Diet Jepang. Dalam pertemuan tersebut, Kobayashi menyampaikan rencana pemberian transfer tunai 20.000 yen per anak sebagai langkah antisipatif terhadap tingginya harga dan tantangan ekonomi yang tengah dihadapi 
Ringkasan Berita:
  • Pemerintah Jepang berencana memberikan subsidi 20.000 yen per anak untuk meringankan beban keluarga di tengah kenaikan harga pangan. 
  • Takayuki Kobayashi (LDP) bertemu Mitsunari Okamoto (Komeito) dan menekankan tunjangan ini fokus pada keluarga dengan anak, bukan tunjangan seragam. 
  • Total dana yang dibutuhkan diperkirakan 400 miliar yen, dan pembahasan legislatif diperkirakan berjalan lancar.

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Kenaikan harga yang berlipat ganda di Jepang saat ini juga membebani para ibu rumah tangga yang memiliki anak.

Melihat kondisi ini, pemerintah Jepang berencana memberikan subsidi sebesar 20.000 yen atau Rp2,12 juta untuk setiap anak.

Takayuki Kobayashi, Ketua Partai Demokrat Liberal (LDP), bertemu dengan Ketua Komeito, Mitsunari Okamoto, di Diet Jepang.

Dalam pertemuan tersebut, Kobayashi menyampaikan rencana pemberian transfer tunai 20.000 yen per anak sebagai langkah antisipatif terhadap tingginya harga dan tantangan ekonomi yang tengah dihadapi.

“Langkah ini bertujuan menambah tunjangan anak,” ujar seorang politisi senior Jepang kepada Tribunnews.com, Kamis (20/11/2025).

Baca juga: Kebakaran di Oita Jepang Padam, Api Menyebar hingga Pulau Tak Berpenghuni

Kobayashi menyebutkan bahwa total dana yang dibutuhkan untuk subsidi ini diperkirakan mencapai sekitar 400 miliar yen.

Sebelumnya, pada April 2025, Perdana Menteri Sanae Takaichi memutuskan membatalkan tunjangan tunai sebesar 20.000–40.000 yen per warga negara, yang sebelumnya dianjurkan oleh pemerintahan Shigeru Ishiba.

Menurut Okamoto, Kobayashi menekankan dalam pertemuan itu bahwa pemerintah tidak akan memberikan tunjangan seragam, melainkan fokus pada langkah-langkah mendukung keluarga dalam membesarkan anak, yang menjadi komponen utama kenaikan harga pangan.

Kobayashi juga menambahkan bahwa penambahan tunjangan anak dapat membantu mengurangi biaya usaha bagi masyarakat.

“Subsidi 20.000 yen masih dalam pembahasan partai politik, namun tampaknya tidak akan sulit untuk segera disahkan dan diimplementasikan,” pungkas Kobayashi.

Diskusi subsidi berbagai pemda di Jepang dilakukan Pencinta Jepang gratis bergabung. Kirimkan nama alamat dan nomor whatsapp ke email: tkyjepang@gmail.com

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved